JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Siswi SMKN 4 Kota Jambi mendapat kesempatan membuat baju Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu negara Iriana Joko Widodo untuk peringatan HUT RI ke-78 di Istana Negara pada Kamis (17/8/2023) lalu.
“Tahun ini siswa SMK ada yang diundang ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati dalam keterangannya, Jumat (18/8/2023) kemarin.
Dilansir dari ANTARA, keempat siswi yang diundang ke Istana Negara tersebut adalah Zaqia Cahyacamila, Sunia Ariska, Zea Abadiah dan Ayu Wulandari yakni para pelajar kelas 12 SMK jurusan tata busana.
Masing-masing pelajar itu membuat satu baju untuk Presiden Jokowi dan ibu negara. Seperti baju batik khas Jambi dan dua kemeja putih lengan panjang untuk Presiden Jokowi serta outer untuk Ibu Iriana.
Bahkan kemeja putih buatan SMKN 4 Kota Jambi ini dipakai oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke SMKN 2 Bengkulu Tengah beberapa waktu lalu.
Sebelum mendapat undangan mengikuti upacara di Istana Negara, para siswi itu sempat kehilangan harapan karena baju-baju yang mereka buat tidak kunjung terdengar kabarnya setelah diambil langsung ke sekolah oleh Paspampres.
“Lama kami menunggu kabar apakah Bapak Presiden suka atau tidak dengan baju yang kami buat. Ingin rasanya melihat baju kami dipakai sama Presiden lewat foto saja tidak masalah,” ujar Zaqia.
Di tengah harap-harap cemas tersebut, kabar baik pun akhirnya datang. Yakni Presiden Joko Widodo memakai kemeja putih saat kunjungan kerja di Bengkulu sehingga membuat mereka lega sekaligus bangga.
Di tengah euforia kebahagiaan ternyata kabar gembira kembali datang karena mereka diundang ke Istana Negara untuk menghadiri upacara kemerdekaan.
Proses Pembuatan Baju Cukup Dramatis
Zaqia menjelaskan proses pembuatan baju sendiri cukup dramatis karena setiap detail dalam pengerjaan baju benar-benar penuh doa dan harapan.
“Setiap kali kami mulai mengerjakan, apakah buat pola atau menjahitnya, kami selalu membayangkan baju ini dipakai dan disukai oleh Presiden. Kami tidak berhenti doa,” katanya.
Setelah berhasil menjahit baju dan diundang ke Istana Negara, para siswi ini mengaku ingin bisa beraudiensi langsung dengan Presiden Jokowi dan berharap mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan.
Terlebih lagi, mereka sudah dibekali keterampilan menjahit sejak kelas 10 SMK dan magang di industri. Sehingga mereka ingin tidak hanya sekadar menjadi penjahit biasa saja, namun mampu mencapai karier terbaik di industri fesyen. (ran)