BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Ciri-ciri DBD biasanya muncul 4–10 hari setelah terinfeksi virus dengue.
Dilansir dari ALODOKTER pada Jumat (1/9/2023), ada beberapa gejala yang umum pada DBD, yaitu demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, mual, serta munculnya bintik-bintik merah di kulit.
Bintik merah ini adalah salah satu tanda perdarahan, yang merupakan akibat dari penurunan jumlah trombosit dan kebocoran plasma. Bila tidak segera ditangani, DBD bisa menyebabkan perdarahan yang lebih berat dan berakibat fatal. Tandanya bisa berupa mimisan, gusi berdarah, BAB berdarah, hingga syok.
Karena demam berdarah dengue bisa sangat berbahaya dan dan sampai sekarang masih belum ada obat yang bisa secara spesifik menyembuhkan DBD, langkah pencegahan DBD adalah senjata yang paling utama untuk menghadapi penyakit ini.
Infeksi virus penyebab DBD bisa dicegah dengan menghentikan perkembangbiakan nyamuk yang menjadi penghantar virus ini. Caranya adalah dengan langkah 3M Plus, yaitu:
Menguras
Jentik nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air bersih. Nah, untuk menghentikan siklus hidup nyamuk ini, hal yang perlu dilakukan adalah rajin menguras atau membersihkan tempat penampungan air, seperti bak mandi, drum air, atau toren air.
Perhatikan juga benda-benda di luar rumah yang bisa menampung air hujan, misalnya tumpukan kaleng bekas atau ember. Tentunya ini perlu dilakukan lebih sering selama musim hujan.
Menutup dan mengubur
Tempat atau barang yang bisa menjadi wadah genangan air juga sebaiknya ditutup untuk menghalangi nyamuk berkembang biak di dalamnya. Apabila yang bisa menjadi wadah penampungan air adalah barang-barang bekas yang sudah tidak lagi terpakai, sebaiknya buang atau kubur barang-barang tersebut.
Mendaur ulang
Barang bekas yang masih bisa digunakan lagi atau diolah sebagai bahan baku industri bisa dikumpulkan, kemudian dibawa atau dijual ke tempat penampungan dan daur ulang. Bahkan, Anda juga bisa berkreasi sendiri dengan barang-barang bekas, misalnya membuatnya menjadi pot tanaman, celengan, tempat pensil, atau mainan anak.
Plus
Kata “Plus” yang dimaksud dalam “3M Plus” adalah langkah-langkah tambahan untuk memaksimalkan upaya pencegahan DBD, antara lain:
- Menggunakan obat antinyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk, misalnya dalam bentuk losion, semprot, atau elektrik
- Memasang kawat kasa pada jendela dan lubang ventilasi
- Merapikan tumpukan pakaian kotor agar tidak menjadi tempat persembunyian nyamuk
- Menaruh pakaian kotor di dalam keranjang cucian yang bertutup
- Memelihara tanaman pengusir nyamuk di sekitar rumah, seperti lavender atau kayu manis
Memaksimalkan Pencegahan DBD dengan Vaksin DBD
Pemberian vaksin DBD juga bisa mencegah infeksi virus dengue yang parah atau munculnya gejala yang berakibat fatal.
Selain mencegah demam berdarah dengan gejala yang parah, vaksin DBD juga menurunkan risiko terjadinya komplikasi akibat demam berdarah, serta dikatakan dapat mengurangi perlunya rawat inap dan lamanya rawat inap di rumah sakit akibat DBD.
Pentingnya Vaksin DBD dalam Upaya Pencegahan DBD
Indonesia termasuk negara dengan jumlah kasus DBD yang tinggi setiap tahunnya. Menurut data yang dikeluarkan pemerintah, kasus DBD di Indonesia selama tahun 2022 jumlahnya mencapai 130.000 pasien, dan hampir setengahnya adalah anak-anak. Tingkat kematian akibat DBD pada anak-anak pun sangat tinggi, yaitu sampai 70 persen.
Jadi, untuk menurunkan kasus DBD di Indonesia pada anak-anak dan orang dewasa, perlu dilakukan pencegahan DBD dengan langkah 3M Plus tadi, serta berkonsultasi ke dokter tentang vaksin demam berdarah yang bisa diberikan dari usia anak-anak hingga dewasa.
Vaksin DBD yang tersedia saat ini berasal dari virus dengue yang dilemahkan. Cara kerjanya adalah dengan membuat tubuh mengenali virus ini, sehingga bila nanti terpapar oleh virus dengue, tubuh bisa bereaksi dengan cepat untuk memberikan perlawanan.
Vaksin DBD yang tersedia di Indonesia merupakan jenis vaksin tetravalen yang mampu memberikan perlindungan terhadap empat jenis virus dengue, yaitu DEN 1, 2, 3, dan 4.
Sejak tahun 2017, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah memasukkan vaksin dengue dalam anjuran jadwal imunisasi untuk anak usia 9-16 tahun, dan saat ini anjuran vaksin dengue sudah mencakup anak dan dewasa usia 6-45 tahun.
Ingat, karena kasus demam berdarah di Indonesia sangat tinggi dan sudah banyak menimbulkan korban nyawa, lakukanlah pencegahan DBD dengan benar sesuai cara-cara yang sudah dijelaskan di atas. (ran)