BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Prof. Dr. Atang Hermawan, S.E., MSIE., A.k., CSRS., CSRA., CPF., CMA. telah dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Akuntansi Universitas Pasundan (Unpas) pada Sabtu (28/10/2023). Prof Atang menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Akuntansi Aset Kriptografik: Pergerakan Harga Bitcoin, Market Capitalization dan Trading Volume”.
Prof Atang dalam orasi ilmiah ini mengatakan kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung diketahui berkat kemajuan teknologi.
“Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi yang masuk ke dalam negara dan bangsa mempengaruhi gaya hidup dan pola piker masyarakat. Terutama aspek ekonomi di kalangan pebisnis,” ujarnya di Aula Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Gedung Rektorat, Kampus II Unpas, Jl. Tamansari No. 6-8.
Menurutnya era digital menciptakan peluang baru bagi perusahaan di berbagai sektor industry untuk mengembangkan produk dan layanan yang sebelumnya tidak bisa mereka buat.
“Kita bisa melihat banyak contoh bagaimana kehadiran teknologi digital menciptakan ceruk baru bagi bisnis. Contohnya saja adalah bisnis online. Teknologi menjadi bagian yang memungkinkan pebisnis menciptakan inovasi baru yang tidak ada sebelumnya,” katanya.
Prof Atang mengatakan perekonomian Indonesia yang semakin berkembang diikuti dengan perkembangan teknologi di era industry 4.0, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di bidang investasi, finansial dan perdagangan. Terutama perkembangan pada dunia digital yang memberikan perubahan signifikan pada kegiatan finansial dengan digunakannya aset digital sebagai alat transaksi.
“Penggunaan aset digital tidak terbatas untuk pembayaran saja tetapi dapat digunakan sebagai alat investasi dan aset yang dapat diperjualbelikan atau trading. Hal tersebut yang mendorong para investor maupun trader serta spekulan untuk mulai beralih dari aset fisik ke aset digital untuk mendapatkan keuntungan,” terangnya.
Salah satu aset digital yang sedang ramai dibahas yaitu cryptocurrency. Aset ini merupakan aset keuangan digital terdesentralisasi dimana kepemilikan serta transfer atas aset tersebut dijamin oleh teknologi blockchain. Aset cryptocurrency banyak diminati para investor karena mampu memberikan return yang relative tinggi dengan aset investasi lainnya disebabkan adanya fluktuasi harga pasar yang tinggi pada pasar cryptocurrency. Aset cryptocurrency yang paling diminati adalah Bitcoin.
Untuk menentukan standar akuntansi yang dapat diterapkan dan membahas permasalahan akuntansi yang mungkin akan muncul, aset-aset kriptografi perlu didefinisikan ke dalam beberapa subset berdasarkan karakteristiknya.
“Saat ini, tidak ada satu kerangka kerja yang diterima secara umum terkait klasifikasi untuk aset-aset kriptografi. Namun demikian, ada beberapa karakteristik yang dapat mengkategorikan aset-aset kriptografik ke dalam kelompok tertentu,” jelasnya.
Prof Atang menambahkan karakteristik tersebut antara lain, fungsi utama aset kriptografi dan bagaimana aset kriptografik mendapatkan nilai instrinsiknya. (ran)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadiri acara Dialog Kebhinekaan di…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung bersama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)…
Oleh: Prof. Dr. H. Ali Anwar, M.Si (Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan) BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ajaran…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menelan pil pahit. Melawan Port FC dalam laga perdana Grup F AFC…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan pengungsi gempa di Cibeureum, Kabupaten Bandung, rela mengantre panjang demi mendapatkan…