BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Granit Xhaka mengaku merasa terhormat bisa merasakan menjadi anak asuh Xabi Alonso dan Mikel Arteta. Gelandang asal Swiss itupun menjelaskan perbedaan kedua pelatih itu.
Xhaka menghabiskan waktu tujuh tahun bersama Arsenal. Dia hijrah ke Bayer Leverkusen pada musim panas tahun ini.
Sejak bersama Meriam London, Xhaka merasakan sentuhan Arteta sejak Desember 2019 sampai Juni 2023. Dia kini sudah berada di bawah komando Xabi Alonso di Leverkusen.
Xhaka merasa senang bisa merasakan bermain di bawah arahan Xabi Alonso dan Arteta. Dia menilai kedua pelatih itu ada kemiripan, tapi juga ada bedanya.
“Mereka sangat mirip dalam mentalitas dan gaya bermain, keduanya ambisius, memiliki tujuan, dan jujur,” kata Xhaka kepada Bild.
“Arteta menunjukkan lebih banyak hal di papan, Xabi menunjukkan banyak hal sendiri di lapangan. Dia masih punya kualitas untuk bisa bermain sendiri. Itulah perbedaan terbesarnya.”
“Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bisa bermain di bawah keduanya.Ini adalah hadiah,” Xhaka menegaskan.