BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Institut Teknologi Bandung (ITB) konsisten mempersiapkan peserta didiknya menjadi manusia yang berkualitas, unggul, dan berkarakter untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia. ITB senantiasa menumbuhkan karakter kecendekiawanan kepada para mahasiswa. Salah satu upayanya adalah dengan menanamkan karakter Adaptif, Integritas, Rendah hati (A, I, R).
Selain itu juga menjadi Inisiator kebaikan, Tangguh berjuang, dan Berprestasi diridai Tuhan. Dalam poin pertama, yakni adaptif, mahasiswa diharapkan dapat merespons maupun berkontribusi positif secara efektif dengan memegang penuh prinsip yang hakiki serta nilai moral yang berlaku.
Nilai integritas berkaitan dengan karakter yang perlu menjunjung tinggi nilai kejujuran, tanggung jawab, dan memegang teguh komitmen. Mahasiswa perlu berkomitmen untuk bersikap konsisten mengenai ucapan dan tindakan yang berpedoman pada nilai-nilai kebaikan.
Karakter rendah hati, yakni selalu mengajarkan setiap individu guna dapat memosisikan diri secara tepat dan akurat, memahami kekurangan diri, dan senantiasa belajar untuk memperbaiki setiap kekurangan.
Mahasiswa Perlu jadi Inisiator Kebaikan
Sebagai cendekiawan, mahasiswa perlu menjadi inisiator kebaikan, yang memiliki kesadaran diri untuk berpikir sekaligus melakukan hal-hal bermanfaat secara aktif dan lebih baik.
Selanjutnya, karakter tangguh berjuang yang menunjukkan keuletan dan semangat juang yang optimal untuk mencapai tujuannya. Tidak lupa nilai berprestasi yang diridai Tuhan. Sejatinya hidup ini untuk beribadah kepada Tuhan. Setiap langkah yang ditempuh hendaknya diniatkan untuk mendapatkan rida Tuhan sehingga bermanfaat bagi sekitar.
Apabila terdapat dugaan kesalahan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang berlaku, proses penanganannya berdasarkan aturan yang ada dan akan dilakukan dengan terlebih dahulu menelaah secara menyeluruh terkait dugaan adanya pihak yang mengerjakan ujian untuk pihak lain, dikenal dengan istilah perjokian, seperti yang tengah ramai diberitakan akhir-akhir ini.
“Perjokian adalah tindakan yang tidak sesuai dengan karakter kecendekiawaan, ITB sangat menyesalkan tindakan tersebut, siapapun pelakunya. ITB kini sedang menelusuri informasi lebih jauh kepada pihak terkait, mengenai bagaimana dan mengapa peristiwa ini bisa terjadi, untuk selanjutnya memproses secara internal sesuai peraturan akademik dań Kemahasiswaan ITB,” ujar Direktur Kemahasiswaan ITB, Dr. G. Prasetyo Adhitama, S.Sn., M.Sn.
Prasetyo mengatakan untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi di kemudian hari, ITB akan meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai nilai-nilai akademik. Terkait hal ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan karakter, baik di dalam proses perkuliahan maupun kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler. Supaya mahasiswa benar-benar menjiwai dan melaksanakan nilai-nilai akademik.
Nilai-nilai A, I, R ITB relevan dengan kehidupan saat ini untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. ITB berkomitmen terus menerapkan nilai-nilai tersebut kepada seluruh mahasiswa untuk meraih prestasi yang diridai Tuhan. (*/ran)