CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 20 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASJABAR

Kampanye “Toleransi Yes, Inklusi Sosial Yes!” Jadikan Toleransi dan Inklusi Sosial Kebiasaan Sehari-hari

Tiwi Kasavela
29 November 2023
Kampanye “Toleransi Yes, Inklusi Sosial Yes!” Jadikan Toleransi dan Inklusi Sosial Kebiasaan Sehari-hari

Ist

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–
Setiap tanggal 16 November diperingati sebagai hari Toleransi Internasional, yang menjadi tonggak pelaksanaan deklarasi prinsip toleransi oleh negara-negara anggota dari UNESCO yang dideklarasikan sejak tanggal 16 November 1995.

Toleransi yang diusung dalam deklarasi ini adalah penghormatan dan penghargaan terhadap kekayaan keragaman budaya dunia, bentuk ekspresi dan cara kita menjadi manusia.

Toleransi menjadi hal yang melekat dengan Indonesia mengingat negara ini terdiri atas ragam kebudayaan, agama/kepercayaan, suku, etnisitas, preferensi politik, sosial, ekonomi, dan lainnya.

Sementara itu, Indonesia juga mencanangkan tahun Inklusi 2030, sejalan dengan pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau sering disebut Sustainable Development Goals (SDGs), sesuai dengan komitmen Indonesia yang menitikberatkan salah satu tujuan (SDGs) terkait prinsip tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam proses dan hasil pembangunan.

Penekanannya adalah komitmen Negara untuk melibatkan seluruh lapisan Masyarakat termasuk kaum difabel dalam proses pembangunan dan hasilnya menyiratkan signifikansi mereka dalam implementasi inklusi.

Pelibatan masyarakat difabel dalam proses pembangunan sebagai bentuk pelaksanaan salah satu tujuan SDGs untuk menciptakan inklusi di berbagai bidang merupakan hal yang perlu diapresiasi. Terutama, ketika hal ini sudah dibakukan dalam kebijakan publik, maka Negara beserta aparat serta institusi negara di tingkat daerah sudah seharusnya melaksanakan kebijakan untuk mengakomodir kepentingan dan kebutuhan masyarakat difabel, yang dapat diimplementasikan dalam pembangunan fasilitas yang memadai, pelibatan mereka dalam proses pembangunan, pekerjaan, dan berimbas kepada dukungan masyarakat kedepannya.

Baca juga:   Istighotsah Kubro untuk Jawa Barat yang Kondusif, Aman dan Nyaman

Sementara itu, beragamnya masyarakat Indonesia juga memerlukan inklusi sosial yang akan melibatkan partisipasi masyarakat dalam konteks pembangunan dan pengambilan keputusan publik, yang juga akan berdampak kepada kehidupan masyarakat secara luas.

Konflik terkait agama/kepercayaan, lalu pembatasan kelompok masyarakat tertentu dalam dimensi politik dan kedudukan dalam perwakilan rakyat, serta bentuk pembatasan lainnya merupakan pertanda belum berjalannya inklusi sosial, sehingga mengganggu toleransi itu sendiri pada akhirnya.

Kampanye Toleransi Yes, Inklusi Sosial Yes

Ist

Kelompok muda sering dilihat penting, terutama jika kita meninjau demografi. Pemerintah Indonesia selalu menekankan pentingnya kelompok muda dalam produktivitas penggerak ekonomi. Namun, kelompok muda juga dapat menjadi barometer pentingnya mengangkat hubungan toleransi dan inklusi sosial dengan ide-ide mereka yang menguggah dan segar.

Melihat isu toleransi antar agama, antar kelompok masyarakat yang akhirnya membatasi kelompok masyarakat yang dianggap marjinal atau berbeda, maka, kami, teman-teman muda dari Sekolah Damai Regional Bandung (SEKODI Bandung) berinisiatif mengadakan acara bertajuk “Street Campaign: Tolerance Yes, Social Inclusion Yes” yang akan diadakan pada hari Minggu, 03 Desember 2023, berlokasi di sekitar area Car Free Day (CFD) Dago, mulai pukul 07.00 – 10.00 WIB.

Baca juga:   FOTO : Demo Buruh di Gedung Sate

Acara turut dimeriahkan oleh penampilan khusus dari Wanggi, seorang seniman yang menyuarakan perjuangan dan pergulatan budaya melalui pantomim.

Kampanye ini akan mendekatkan teman-teman muda dalam menceritakan pengalaman mereka terkait toleransi dan inklusi sosial karena keberagaman yang kita miliki sebagai entitas warga negara.

Salah seorang penanggung jawab acara, Choirunisa Wanda, yang juga mahasiswi UIN Sunan Gunung Jati Bandung, mengatakan bahwa banyaknya kelompok minoritas yang mengalami diskriminasi, penguncilan, dan dipandang sebelah mata, serta kurangnya literasi karena banyak masyarakat menyerap informasi tanpa memeriksanya kembali.

Hal ini berimbas pula pada ketidakpahaman terhadap prinsip-prinsip toleransi dan inklusi. Sementara itu, Nadya Andriani, salah satu inisiator acara ini, memandang bahwa hubungan antara toleransi dan inklusi sosial dapat membangun kedamaian dan persatuan, memastikan tidak adanya diskriminasi terhadap kelompok minoritas manapun, peningkatan kesadaran akan keberagaman, mengurangi konflik sosial dan ketegangan. Inklusi sosial juga memastikan seluruh kepentingan masyarakat dapat disuarakan secara lantang karena adanya keterlibatan bersama.

Baca juga:   Penyelewengan Bantuan Korban Gempa Cianjur Diduga Dilakukan Bupati

Keterlibatan teman-teman muda sebagai bonus demografi seharusnya dapat diterjemahkan lebih dari sekedar penggerak ekonomi, namun juga sebagai aktor kunci pengambil keputusan penting untuk kebijakan publik.

Koordinator regional SEKODI Bandung, Fanny Syariful Alam, beserta wakil penyelenggara acara, Yohannes Chris, menggarisbawahi sinergi teman-teman muda di politik dan pemerintahan seharusnya dapat membuka gerbang inklusi sosial untuk bekerja sama dengan aktor di pemerintahan dan membantu mendorong kelompok masyarakat marginal menjadi lebih diperhatikan dan dapat diajak bekerja sama dalam pengambilan keputusan.

Ini yang akan menampilkan tata kelola pemerintahan yang inklusif sehingga penghormatan dan toleransi di semua unsur pemerintahan akan menjadi panutan bagi masyarakat.

SEKODI Bandung hadir sebagai bagian dari komunitas pendidikan perdamaian alternatif untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas pengetahuan teman-teman muda yang ingin mengangkat pentingnya aksi nyata untuk dapat bergerak lebih jauh dari sekedar bertoleransi, namun juga dapat menerima perbedaan dan keberagaman di sekitar sehingga dapat bekerja sama.

Ini juga yang memperlihatkan keberagaman dalam komunitas yang dapat kembali menumbuhkan penghormatan dan toleransi dengan pelibatan inklusi sosial di dalamnya.

Ditulis oleh Fanny Syariful Alam-Koordinator Regional
Sekolah Damai Indonesia (SEKODI) Bandung

(*/tiwi)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Tiwi Kasavela
Tags: Inklusi SosialToleransi


Related Posts

toleransi
CAHAYA PASUNDAN

Prinsip Toleransi dalam Al-Quran

30 Agustus 2024
toleransi
CAHAYA PASUNDAN

Toleransi sebagai Prinsip Metodologis

16 Agustus 2024
toleransi
CAHAYA PASUNDAN

Makna dan Bentuk Toleransi

9 Agustus 2024

Recommended

Laga Udinese va AC Milan Berjalan Seru Diwarnai Drama Lima Gol

Laga Udinese va AC Milan Berjalan Seru Diwarnai Drama Lima Gol

1 tahun yang lalu

Unpas Peringkat ke 6 Universitas Paling Populer Tahun 2020

5 tahun yang lalu
Tangkal Hoaks Covid 19 dan Vaksinasinya Lewat Social Inoculation 2.0

Tangkal Hoaks Covid 19 dan Vaksinasinya Lewat Social Inoculation 2.0

3 tahun yang lalu
Penelitian Bahaya Rokok di Asia Pasifik DIlakukan di Unpad

Penelitian Bahaya Rokok di Asia Pasifik DIlakukan di Unpad

8 bulan yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Bagnaia Tantang Marquez di MotoGP Thailand 2025
HEADLINE

Pernat: Bagnaia Masih Aman di Ducati

19 Mei 2025

www.pasjabar.com -- Kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025 memang jadi sorotan besar. Namun...

Arsenal Siap Beri Guard of Honour untuk Liverpool

Arsenal Runner-Up Lagi, Arteta: Mimpi Belum Padam!

19 Mei 2025
AC Milan Gagal Tampil di Eropa, Musim Suram Terulang

AC Milan Gagal Tampil di Eropa, Musim Suram Terulang

19 Mei 2025
Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

19 Mei 2025
Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

19 Mei 2025

Highlights

Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

Guru Besar FK Unpad Kritik Menkes Lewat Maklumat Padjadjaran

Inter Gagal Menang, Juara Serie A Bisa Ditentukan Lewat Playoff

DPKP Bandung Pangkas Pohon Antisipasi Musim Hujan

Gol Telat Villarreal Akhiri Rekor Tak Terkalahkan Barcelona

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.