JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Data Daftar Pemilih Tetap atau DPT Pemilu 2024 dalam sistem Komisi Pemilihan Umum RI diduga bocor. Bawaslu RI terus berkoordinasi dengan Cyber Crime Mabes Polri mengenai dugaan kebocoran tersebut.
“Kami masih berkoordinasi dengan teman-teman yang mempunyai kemampuan untuk mendeteksi itu,” kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja, Kamis (7/12/2023).
“Ini kami sedang berkoordinasi dengan Cyber Crime Mabes Polri. Ini yang Jimbo ya? Yang Jimbo kan kalau enggak salah? Karena ada NIK (Nomor Induk Kependudukan) maka kami harus koordinasi dulu,” tambahnya.
Dilansir dari ANTARA, Bawaslu RI mendorong KPU RI untuk berbicara kepada publik mengenai dugaan data DPT Pemilu 2024 yang bocor tersebut. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan untuk menghadirkan rasa tenang kepada masyarakat atas keamanan data mereka agar tidak diperjualbelikan secara ilegal.
“Kita tunggu, saya yakin teman-teman KPU harus cepat ya karena kalau nanti jadi blunder ke mana-mana,” ujarnya.
Bagja mengingatkan terdapat dua pihak yang mempunyai data NIK tiap penduduk secara lengkap dan diduga mengalami kebocoran data.
“Karena NIK ini kami harus jelaskan juga dulu 2019 ditutup enam digit, kalau kemudian kebocoran NIK-nya full, berarti data itu hanya ada di dua lembaga, mungkin hanya dua perkiraan kami. Hanya ada dua lembaga yang punya NIK full, namanya Komisi Pemilihan Umum dan satu lagi Ditjen (Direktorat Jenderal) Dukcapil,” tandasnya. (ran)