BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Jumat (5/1/24) malam sekitar pukul 18.50 WIB, jenazah Julian Dwi Setiyono tiba di rumah duka, di Kompleks Bukit Permata RT02/RW 22 Blok E 8 No 1, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Isak tangis pun mewarnai kedatangan jenazah Masinis Muda UPT Crew KA Bandung tersebut.
Julian Dwi Setiyono merupakan masinis commuter Bandung Raya yang menjadi salah satu korban meninggal dunia, dari tabrakan antara Kereta commuter Bandung Raya dengan Kereta Turangga.
Peristiwa tersebut terjadi pada jumat pagi sekitar pukul 06.30 WIB, di Jalur Petak Stasiun Cicalengka Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Penyerahan jenazah Julian oleh perwakilan dari PT KAI Daop 2 Bandung. Disaksikan lebih dari seratus orang warga, kerabat, dan sahabat almarhum yang sudah menunggu sejak Jumat siang.
Executive Vice President (EVP) Human Capital Management mewakili PT KAI, Ida Hidayati mengatakan, Julian sudah mengabdi 9 tahun di PT KAI. Mulai bekerja di perusahaan kereta api tersebut sejak 2014.
“Almarhum (Julian) merupakan pegawai terbaik dan berdedikasi tinggi. Dia orang baik dan saleh sehingga disukai di lingkungan kerjanya,” kata Ida.
Menurutnya, Julian meninggal saat berjihad untuk menafkahi keluarganya. Dia hanya bisa mendoakan agar amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT
Di tempat yang sama, mertua Julian, Khodijah (48) mengungkapkan terakhir bertemu dengannya pada 1 Januari 2024 saat kumpul keluarga di Kabupaten Cianjur.
“Saya langsung syok begitu mendapat kabar duka ini. Sama sekali enggak menyangka kalau pertemuan 1 Januari menjadi terakhir kali melihat wajah menantu saya. Juga tidak ada firasat apapun,” lirih Khodijah.
Pria berusia 28 tahun ini meninggalkan seorang istri yang bernama Santika Fujiasari dan anaknya, Ayasha Halwa Zafirah yang masih berusia 3 tahun. (Uby)