BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkap temuan penyebab gempa di Kabupaten Sumedang yang terjadi pada tanggal 31 desember 2023.
Tim Tanggap Darurat Badan Geologi menemukan segmen patahan atau sesar baru, yang menjadi penyebab gempa bumi yang berpusat di Babakanhurip Kecamatan Sumedang Utara.
Sebelumnya Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyimpulkan penyebab gempa Sumedang yang terjadi pada malam tahun baru kemarin diperkirakan terjadi akibat sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari.
Setelah melakukan pemeriksaan lebih jauh, Tim Tanggap Darurat Badan Geologi menemukan adanya segmen patahan alias sesar baru, yang diduga menjadi penyebab gempa bumi.
Sesar baru itu adalah patahan Cipeles yang berada di sungai Cipeles, segmen patahan barat daya-timur laut ke arah utara.
Hal tersebut dikatakan Penyelidik Bumi Ahli Muda Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM, Sukahar Eka Adi Saputra.
Pihaknya melakukam peninjauan dampak kerusakan, kemudian mencari bukti-bukti kerusakan retakan tanah dan esensial gempa serta penyebabnya.
Temuan baru Tim Badan Geologi masih terus diperbaruhi, karena Tim masih melakukan penyelidikan terhadap keberadan lurusan dan sesar aktif patahan Cipeles.
Pernyataan Eka diamini Joko wahyudiono yang juga menjadi bagian dari Tim Tanggap Darurat Badan Geologi yang diturunkan ke lokasi bencana.
Joko mengatakan patahan Cipeles yang baru saja ditemukan di lapangan ini benar-benar sesar aktif, yang muncul di permukaan tanah memotong rumah dan merobohkan rumah di lokasi gempa.
”Jadi memang tidak terbantahkan sesar Cipeles ini sebuah sesar aktif”, pungkas Joko. (Budi)