BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Gunung Semeru, masih dalam status level II atau waspada. Melansir laman BNPB, berdasarkan hasil pemantauan kondisi udara melalui radar Accuweather Udara, kondisi udara di kawasan tersebut mencapai tingkat polusi tinggi. Hal ini berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak.
Sementara pantauan secara visual, menunjukkan awas panas guguran telah berhenti. Dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.
BPBD Kabupaten Lumajang, terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru.
Untuk itu, BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat setempat. Untuk tidak melakukan aktivitas, di Daerah Aliras Sungai (DAS) Mujur di Curah Kobokan dan DAS lainnya. Maupun beberapa tempat, yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas.
Seperti diketahui Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021). Akibatnya 13 warga meninggal dunia, puluhan warga terluka, dan ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Erupsi ini pun, menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik. Juga jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus. (ytn)