HEADLINE

Dewan Sebut Tak Ada Anak di Kota Bandung yang Putus Sekolah Terkendala Biaya

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha menegaskan, tidak ada anak warga Kota Bandung yang putus sekolah karena terkendala biaya.

“Pendidikan sudah menjadi kebutuhan dasar, sama seperti kesehatan. Warga tidak mampu harus mendapat bantuan dari pemerintah, karena sudah dianggarkan oleh pemerintah,” ujar Achmad.

Meski demikian, Achmad mengakui, masih ada warga tidak mampu, yang terkendala urusan pendidikan. Namun bukan putus sekolah karena terkendala biaya.

“Kami masih banyak menerima pengaduan mengenai siswa yang ijazahnya ditahan. Baik itu ditingkat SMP atau SMA sederajat,” jelasnya.

Untuk membantu warga di tingkat SMP, Achmad mengaku Pemkot Bandung masih bisa melakukannya. Namun, untuk membantu siswa SMA sederajat, Achmad mengatakan, Pemkot Bandung menemui kesulitan.

“Kesulitan kami membantu siswa SMA sederajat, pasalnya terkendala kewenangan. Kan SMA kewenangannya ada pemerintah provinsi,” terang Achmad.

Sehingga, Pemkot Bandung tidak bisa memberikan bantuan kepada siswa SMA sederajat selama SMA masih di bawah kewenangan pemerintah provinsi. Di sisi lain, Achmad mempertanyakan, mengapa Pemprov Jabar tidak menganggarkan untuk menebus ijazah tersebut.

“Jadi ke mana Pemprov, kenapa tidak membantu warganya yang membutuhkan bantuan,” tuturnya.

Penahanan Ijazah

Senada dengan Achmad, Seketaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menyesalkan, kebjikan pendidikan yang disangkut pautkan dengan kebijakan keuangan.

“Masih banyak cara yang bijaksana untuk memberikan sanksi terkait keterlambatan bayaran biaya sekolah. Saya heran kenapa harus menahan ijazah siswa,” katanya.

Penahanan ijazah ini otomatis sangat merugikan siswa, karena mereka tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Misalnya meneruskan ke SMA sederajat, atau yang ingin bekerja.

“Padahal, tidak membayar uang sekolah juga bukan keinginan mereka. Melainkan karena ketidakmampuan mereka dalam membayar uang sekolah,” tuturnya.

Menurut Ema, pihaknya sudah menganggarkan sejumlah dana untuk membantu menebus ijazah ini. Namun memang jika pihak sekolah tidak megubah kebijakan, maka kasus seperti ini pasti akan selalu terjadi.

“Ya saya paham pihak sekolah. Terutama sekolah swasta membutuhkan biaya untuk melakukan pembangunan dan pengembangan sekolah. Namun, masih banyak cara yang bisa dilakukan. Jangan sampai menahan ijazah,” pungkasnya. (put)

Putri

Recent Posts

Kalahkan Jakarta, Jawa Barat Kumpulkan 538 Medali di PON XXI Aceh – Sumut

WWW.PASJABAR.COM -- Jawa Barat resmi menyabet status sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON)…

4 jam ago

Mapag Hujan: Aksi Bersih Sungai Menyambut Musim Hujan di Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung mengadakan kegiatan Mapag Hujan (Maraton Bebersih Walungan dan Susukan)…

5 jam ago

Jangan Sembarang Gula! Ini Jenis Gula yang Baik untuk Penderita Diabetes

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.…

6 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

7 jam ago

Puluhan Pengungsi Gempa di Kertasari Mengeluh Sakit, Tim Medis Dikerahkan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Akibat cuaca dingin, puluhan pengungsi di tenda pengungsian gempa Kertasari mengeluh sakit.…

7 jam ago

Dedi Mulyadi Ajak Paguyuban Pasundan Lakukan Ini di Jabar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Politikus yang juga Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengajak Paguyuban Pasundan…

7 jam ago