PASBANDUNG

Modus Penipuan Mengatasnamakan amazon Marak Terjadi

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Berhati-hatilah jika di media sosial tiba-tiba ada yang menawari anda untuk menjadi mitra bisnis.

Saat ini marak terjadi penipuan dengan modus mitra seller mengatasnamakan amazon dan FedEx.

Sindikat penipu ini biasanya mengiklankan web palsu yang mirip amazon dan FedEx di media sosial Facebook untuk menjaring korbanya.

Korban yang tergiur biasanya diiming-imingi menjadi mitra seller amazon atau FedEx dengan keuntungan yang fantastis.

Calon korban biasanya diminta untuk mendaftar menggunakan KTP dan alamat email yang aktif, korban kemudian diarahkan melalui tautan di whatsapp ke aplikasi “jual beli” yang dari segi tampilan sangat  jauh berbeda dengan aplikasi  amazon asli yang ada di app store dan play store.

Korban yang telah dinyatakan menjadi mitra seller kemudian diminta untuk membayar terlebih dahulu atau menalangi harga barang yang dipesan oleh konsumen dalam mata uang US Dollar.

Setelah transaksi selesai pembayaran dari konsumen masuk kedalam wallet eletronik atau E-Wallet di aplikasi mirip amazon tersebut.

Ditemui di Bandung (29/1/24) EM warga yang menjadi korban mengaku kejanggalan terjadi saat uang hasil penjualan di E-Wallet tidak bisa dicairkan.

Ia pun diharuskan membayar pesanan konsumen selanjutnya jika hendak mencairkan uang di E-Walletnya. Hal itu terjadi berulang hingga kerugian yang Ia derita mencapai kurang lebih Rp 5 juta.

“Kita suruh bayar pesanan pertama lewat aplikasi amazon itu trus kita suruh tranfer uang seseuai pesanan suruh nunggu pesenan nyanpe baru dapat laba katanya. Tapi hari berikutnya nambah lagi pesenan yg lebih banyak suruh bayar lagi tapi nyatanya barang yang dipesan customer lama nyampenya nunggu beberapa hari sampai tiap hari banyak pesenan terus disuruh bayar sampai modal habis, tapi belum dapat laba modal yang dijanjikan”, ungkap EM.

Menurut EM sudah banyak korban dari penipuan mengatasnamakan amazon ini, bahkan ada korban yang telah menalangi pesanan barang hingga hampir Rp 100 juta, namun uangnya tidak dapat ditarik atau dicairkan dari aplikasi tersebut.

EM pun berharap uangnya bisa kembali, karena sebagian dari uang tersebut merupakan pinjaman dari rekan dan keluarganya. (pri)

 

 

 

pri

Recent Posts

Pestapora 2024: Pertamina Fastron Hadirkan Edukasi Otomotif di Tengah Festival Musik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pertamina Fastron siap memeriahkan festival musik Pestapora 2024, yang akan diadakan di…

25 menit ago

Harga Pangan Naik: Cabai Rawit Merah Sentuh Rp46.000 per Kg

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan pada Jumat (20/9/2024) pagi. Dilansir dari…

1 jam ago

Dedi Mulyadi Tekankan Pentingnya Keadilan dalam Dialog Kebhinekaan di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadiri acara Dialog Kebhinekaan di…

4 jam ago

RSUD dan Dinsos Bandung Gelar Khitanan Massal untuk 60 Anak

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung bersama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)…

4 jam ago

Keseimbangan Hubungan Antarmanusia

Oleh: Prof. Dr. H. Ali Anwar, M.Si (Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan) BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ajaran…

7 jam ago

WJIS 2024, Jawa Barat Alami Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…

14 jam ago