CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM– Muhamad Jaenudin, atau yang akrab disapa Jae, merupakan sosok mahasiswa yang tak hanya mencetak prestasi di dunia akademis, tetapi juga menorehkan jejak dalam dunia bela diri dan kepemimpinan organisasi.
Dalam wawancara eksklusif, Jae berbagi tentang cintanya pada seni bela diri pencak silat.
“Dalam keilmuan bela diri pencak silat, terdapat banyak gerakan yang sangat indah dan bermakna, itulah mengapa saya sangat menyukainya,” ungkap pemuda kelahiran Bogor, 9 Juni 2001.
Di samping itu, jelas Jae gerakan dalam pencak silat, tidak hanya gerakan seni tapi juga ada gerakan-gerakan yang sangat mematikan yang bisa menghentikan lawan seketika, di samping itu dari sisi ruhani, gerakan pencak silat pun memiliki makna yang dalam.
“Pencak silat adalah warisan tak benda yang sudah diakui UNESCO milik Indonesia sendiri, Jadi saya senang juga bisa melestarikan budaya Indonesia,” tutur penggemar pisang ini.
Jae juga mengaku bahwa ia senang berorganisasi, “karena dalam lingkungan organisasi kita diharuskan menjadi mandiri dan berguna untuk orang lain dan sekitarnya. Bahkan menjadi contoh yang bisa menginspirasi,” imbuhnya.
Menjadi pelopor kebaikan juga menjadi prinsip hidup Jae yang percaya bahwa “menjadi baik itu harus, tapi berusaha lebih baik dari orang lain, dan menyombongkan diri itu tidak baik.”
Untuk cita-cita, Jae mengaku ingin menjadi seorang pendidik.
“Menjadi pendidik adalah cita-cita saya sejak saya duduk di bangku sekolah dasar, seorang guru adalah sosok seorang pahlawan yang mulai, tak mengenal susah, pilu yang menghadangnya. Usahanya adalah menjadikan sebuah generasi ke depan lebih baik dan baik lagi untuk negara ini,” paparnya.
Menjadi mahasiswa di STKIP Pasundan Cimahi, Jae tidak hanya meraih prestasi di bidang akademis sebagai mahasiswa semester VI Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, ia juga menekuni kepemimpinan di berbagai organisasi.
Di dunia pencak silat, ia menjadi bendahara inti di dua klub akademi pencak silat di Bogor, dan ketua koordinator mahasiswa kegiatan SPM (STKIP Pasundan mengaji).
Dalam kiprahnya, JAE juga memimpin UKM Forsim (Forum Silaturahmi Mahasiswa Muslim) dan terpilih sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk periode 2023-2024.
“Saya berusaha menjadi jembatan antara kampus dan mahasiswa, menjaga dan mengayomi aspirasi mereka,” kata Jae kepada PASJABAR, Selasa (30/1/2024).
Soal prestasi pada tahun 2017 ia pernah mengikuti kejuaraan Pencak Silat dengan raihan Medali Perak dan tahun 2018 melalui event Pencak Silat Kateda Cup ia mendapatkan medali perak kembali.
“Prestasi dalam kegiatan perlombaan Pospac Murotal Remaja saya mendapatkan juara 1 pada tingkatan nasional,” tambahnya.
Adapun tokoh idola Jae adalah Al-Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab dan Dr. Adi Hidayat yang membimbingnya dalam perjalanan spiritual dan kepemimpinannya.
“Saya juga mengagumi sosok Ki Hajar Dewantoro, karena beliau selalu mengajarkan kepada kita bahwa jadikan setiap orang sebagai guru dan jadikan rumah sebagai sekolah. Hal ini mengandung makna yang sangat dalam,” ujarnya.
“Terakhir saya juga mengajak semua orang untuk selalu berusaha menjadi lebih baik dan memberikan manfaat bagi orang banyak,” pungkasnya.
Muhamad Jaenudin menjadi inspirasi bagi generasi muda yang mencari jati diri dan kebermaknaan dalam setiap langkah kehidupan. (tiwi)