BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Rasa duka yang mendalam dirasakan anak bungsu UU Rukmana, Mayang Arum Sunda, ditemui www.pasjabar.com di mesjid raya Ujungberung, saat mendiang ayahnya di sholatkan, Senin( 4/3/2024).
Mayang merupakan anak ke empat UU Rukmana sangat berduka, ia bercerita bapak masih menunggu dan meminta didampingi dirinya sebelum Allah memanggilnya.” Sebelum bapak meninggal dunia, bapak selalu ingin dipeluk saya, ingin selalu ada saya disampingnya, “tutur Mayang sambil menangis.
“Selama ada bapak saya merasa dialah pelindung saya dan keluarga, selalu menjadi panutan kami sekeluarga, bapak sosok yang menyayangi anak anaknya, ” cerita Mayang.
Mayang berharap warga Jawa Barat, khususnya Bandung memaafkan segala kesalahan bapak semasa hidupnya, dan berharap warga mendoakan bapak diterima dengan tenang oleh Allah SWT. ” Semoga Bapak tenang disisi Allah SWT, ” tutur Mayang.
Mayang adalah anak ke bungsu dari empat anak UU Rukmana. Mayang memang dikenal sangat akrab dengan UU Rukmana. Bersama saudara dan keluarga besar UU Rukmana, Mayang ikut mensholati jenazah UU Rukmana hingga pemakaman sosok orangtua yang selama ini menjadi panutan keluarga.
UU Rukmana meninggal dunia sebagai tokoh Jawa Barat, selain politikus dan pengusaha, UU Rukmana dikenal karena membangun mesjid Raya Agung Propinsi Jawa Barat yang berada di Alun Alun Kota Bandung, mesjid Raya Alun Alun Ujungberung dan Mesjid di Dayeuh Kolot.
Tokoh Politik Sunda Melayat
Sejumlah tokoh sunda dan Jawa Barat melayat ke rumah duka hingga mengantar ke liang lahat. Seperti Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Didi Turmudzi, mantan Gubernur Jawa Barat 2 Periode Ahmad Heryawan, dan istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya.
Kepada Pasjabar Ahmad Heryawan atau Aher mengenal sosok almarhum sebagai tokoh Jawa Barat sumpel selain politikus beliau budayawan dan bisa masuk disemua bidang. ” UU Rukmana sosok yang sangat mudah bergaul, bahkan beliau penggagas beberapa mesjid besar di Jawa Barat termasuk mesjid Raya Agung Propinsi Jawa Barat, ” kata Aher.
Sementara bagi Atalia Praratya, almarhum merupakan sosok panutan dalam hidup, beliau kerap memberi masukan baik atau wejagan kepada saya dan kang Emil dalam memimpin Jawa Barat saat kang Emil menjadi Gubernur Jawa Barat. ” Setiap kegiatan selalu hadir dan memberi manfaat positif kepada kami, bagi saya dan kang Emil, UU Rukmana seperti sosok ayah sendiri, ” kata Atalia.
Selain itu, sejumlah tokoh yang datang melayat Ce Popong, Yana mantan ketua AMS, mantan Sekda Jabar Iwa Karniwa, serta sejumlah tokoh Jawa Barat lain yang turut mengantar almarhum hingga ke liang lahat. (Jbe)