BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ratusan pedagang Pasar Baru Kota Bandung menggelar aksi demonstrasi terhadap pengelola pasar PT Dam Sawarga Maniloka Jaya (DSMJ) sejak Rabu (13/3/2023) kemarin. Mereka meminta puluhan toko yang disegel dan digembok untuk dibuka.
Bendahara Aliansi Pedagang Pasar Baru Bersatu Yuli Yuliani mengatakan aksi yang dilakukan karena kebijakan pengelola pasar yang menggembok dan menyegel sebagian toko. Selain itu, mereka mengecam tindakan pengelola yang mengirim surat peringatan kepada pedagang.
“Tadi aksi atas dasar kesepakatan pedagang yang tergabung di aliansi pedagang pasar baru bersatu yang terintimidasi karena toko digembok,” ujarnya.
Yuli mengatakan, para pedagang yang diwakili oleh ketua aliansi Joko Sasongko dan beberapa orang lainnya diterima oleh PT DSMJ. Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa toko-toko yang digembok akan dibuka dan penghentian pengiriman surat peringatan kepada pedagang.
“Kesepakatan yang dihasilkan sepakat (pengelola) membuka gembok dengan catatan akan dikroscek bersama terlebih dahulu atau diverifikasi dan menghentikan surat peringatan,” ujarnya.
Tak hanya itu, verifikasi akan dibahas pengelola pasar bersama pedagang dan Perumda Pasar Juara. Ia menyebut total terdapat 90 lebih toko yang digembok dan disegel akibat belum melakukan verifikasi atau pendataan pedagang.
Sedangkan pedagang yang mendapatkan surat peringatan 1 dan 2 karena belum membayar uang sewa toko. Yuli mengaku mendapatkan surat peringatan ke dua akibat belum membayar sewa.
“Saya harus bayar Rp200 juta untuk dua tahun, kalau 20 tahun sampai Rp2 miliar itu harga di luar nalar. Karena tidak membayar tanggal 7 tanggal 8 saya dapat SP 2,” ujarnya.
Selain itu, Yuli menambahkan sebagian besar pedagang yang belum melakukan verifikasi karena tidak mengetahui informasi tersebut serta alasan yang lainnya.
“Berharap proses penggembokan dan penyegelan tidak dilakukan oleh pengelola terlebih saat bulan Ramadhan dimana omzet pedagang tengah mengalami kenaikan,” pungkasnya. (rif)