HEADLINE

Gejala DBD Saat Ini Alami Banyak Perubahan

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung inngatkan warga waspada jika ada gejala demam yang tidak biasa. Sebab saat ini gejala DBD sekarang mengalami banyak perubahan.

“Gejala DBD sekarang kan sudah tidak menunjukkan ruam di kulit, demamnya juga bisa naik turun sampai lima hari,” ujar Kadinkes Kota Bandung Anhar Hadian, Senin (18/3/2024).

Karenanya, lanjut Anhar, jika di rumah ada yang mengalami demam lebih baik segera dilakukan tindakan lebih lanjut. Terlebih, jika terjadi terhadap anak remaja, karena anak remaja biasa lalai terhadap kesehatan, termasuk demam.

“Kalau anak kecil kan relatif masih diawasi orang tuanya. Sehingga, jika suhu tubuhnya meningkat pasti akan diperhatikan,” jelasnya.

Menurut Anhar, jika ada kenaikan suhu tubuh maka dibawa ke fasilitas kesehatan.

“Tidak harus dibawa ke rumah sakit, bisa dibawa ke klinik pratama terdekat sebagai fasilitas kesehatan pertama. Karena, sekarang puskesmas juga sudah bisa mengidentifikasi DBD,” terangnya.

Angka Penderita DBD di Kota Bandung Meningkat

Berdasarkan data Dinkes, tahun ini angka penderita DBD di Kota Bandung mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Jika tahun lalu kasus DBD mencapai 1.856 kasus dengan angka meninggal 8 orang. Tahun ini, hingga minggu kedua bulan Maret, sudah ada 1.741 kasus dengan jumlah yang meninggal 8 kasus. Penyebabnya, diperkirakan karena cuaca El Nino tahun lalu.

“Jadi tahun lalu, nyamuknya bertelur. Karena tahun lalu mengalami kemarau panjang, namun bertelur di dinding. Sekarang ketika memasuki musim hujan, telur nyamuk yang bisa bertahan hidup selama satu tahun, terbawa air. Sehingga jumlahnya bertambah,” bebernya.

Peningkatan kasus DBD ini, diakui Anhar, menjadi salah satu penyebab penuhnya ruang rawat inap di hampir semua rumah sakit di Kota Bandung.

“Terutama untuk ruang rawat inap untuk anak, memang sudah penuh di hampir semua rumah sakit di Kota Bandung,” terangnya.

Sayangnya, lanjut Anhar, pihaknya tidak dengan mudah bisa meminta rumah sakit untuk menambah fasilitas ruang rawat inap. Pasalnya tidak semua rumah sakit memilki kamar kosong untuk dijadikan ruang rawat inap.

“Itulah pentingnya, warga cepat tanggap dalam menangani DBD. Karena, kalau bisa diketahui sejak dini, bisa ditangani lebih cepat,” pungkasnya. (put)

Putri

Recent Posts

Kemenpar Siapkan Lima Strategi Maksimalkan Libur Nataru 2024/2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah merancang lima strategi untuk memaksimalkan kunjungan wisatawan domestik…

22 detik ago

bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award…

12 menit ago

Harga Pangan: Fluktuasi Bawang Putih, Minyak Goreng, dan Beras

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan mengalami fluktuasi…

1 jam ago

Menjelajahi Kelezatan Bakmie Autentik di Pasar Cihapit, Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bakmie saat ini menjadi salah satu makanan favorit banyak orang, termasuk di…

2 jam ago

KPU Kota Bandung Siapkan TPS Alternatif untuk Antisipasi Banjir

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah mengambil langkah alternatif menghadapi potensi…

3 jam ago

BMKG: Hujan Diprediksi Berlangsung November 2024-Februari 2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan bahwa puncak musim hujan untuk…

4 jam ago