BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung kasus DBD selama tiga bulan terakhir mencapai 2.215 kasus dan 8 orang meninggal dunia. Penyebaran DBD terjadi mayoritasnya di sekolah. Hal tersebut terlihat banyak pasien DBD anak usia SD dan SMP atau usia produktif 5-15 tahun.
“Terpaparnya anak usia sekolah ini adanya laporan dari rumah sakit potensi tertular di sekolah ataupun tempat aktifitas anak,” kata Kadinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, Minggu (31/3/2024).
Anhar mengatakan penyebab meningkatnya kasus DBD ini salah satunya adalah faktor kemarau Panjang. Sehingga nyamuk bertelur dan menempel di mana saja. Ketika kemarau nyamuk menabung telurnya. Ketika hujan datang telur berubah menjadi jentik dan jadi nyamuk.
“Faktor lain juga yaitu akibat kondisi lingkungan relatif banyak sampah yang menjadi tempat sarang nyamuk,” ujarnya.
Anhar menyebut mayoritas nyamuk menggigit terjadi pada pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB serta pada sore hari.
Sementara program Wolbachia di Kota Bandung saat ini masih belum efektif menurunkan kasus DBD karena program tersebut hanya dilakukan di satu kelurahan dan masih dalam tahap pengembangan. (rif)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…