BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka atas nama Ivan Dicksan Hasannudin, yang merupakan mahasiswa program Doktor Ilmu Sosial Bidang Ilmu Administrasi Publik, yang diselenggarakan di Aula Pascasarjana Unpas Lantai 5, Jalan Sumatera 41 Bandung, Selasa (16/4/2024).
Dalam disertasinya yang berjudul Perencanaan Strategis dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kota Tasikmalaya, dengan penguji Prof. Dr.H. Kamal Alamsyah,M.Si, Prof Dr.H Soleh Suryani, M.Si (Co Promotor), Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi.M.Si (Promotor), Prof.Dr.H.Azhar Affandi, S.E.,M.Sc (Ketua Sidang),Prof. Dr. H. Eddy Jusuf Dp, M.Si, M.Kom, IPU., ASEAN,Eng, Prof.Dr.H. Bambang Heru P,M.Si, dan Prof.Dr.H. Thomas Bustomi,M.Si.
Ia memaparkan tentang bagaimana tantangan yang dihadapi pemerintah Kota Tasikmalaya karena menjadi salah satu daerah termiskin di provinsi Jawa Barat.
“Pada tahun 2022, di tengah pandemic Covid 19 persentase angka kemiskinan di Kota Yasikmalaya adalah 12,72 persen. Fakta itu menunjukan tidak tercapainya rencana penanggulangan kemiskinan di Kota Tasikmalaya tahun 2017 hingga 2002, yakni dari semula 14,80 persen dan ditargetkan menurun hingga menjadi 9.80 persen,” paparnya.
Dijelaskannya jika perencanaan yang kurang baik dalam menanggapi berbagai perubahan yang terjadi menjadi salah satu factor penyebab kemiskinan di Kota Tasikmalaya.
“Fakta ini menjadi latar belakang penelitian dengan fokus untuk menganalisis perencanaan strategis penanggulangan kemiskinan. Adapun masalah yang akan diteliti meliputi : bagaimana perencanaan strategis penanggulangan kemiskinan di Kota Tasikmalaya, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Tasikmalaya, serta bagaimana perencanaan strategis yang tepat untuk penanggulangan kemiskinan di Kota Tasikmalaya,” paparnya.
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus serta Model perencanaan strategis Allison dan Kaye dipergunakan untuk menganalisis setiap tahapan perencanaan strategis.
“Sehingga dapat menunjukan perencanaan strategis penanggulangan kemiskinan di Kota Tasikmalaya dengan sistematis dan jelas. Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh tahapan yang dijelaskan dalam model Allison dan Kaye telah dilakukan dalam perencanaan strategis penanggulangan kemiskinan di Kota Tasikmalaya,” jelasnya.
Ia menilai apa yang menjadi focus penelitian menjadi masalah aktual di Kota Tasikmalaya, dan ini masih menjadi masalah yang harus diatasi hingga saat ini. “Karena itu kami melakukan pengkajian terhadap penelitian terdahulu ternyata implementasi kebijakan belum bisa diterapkan secara optimal, belum lagi program tidak berjalan opotimal. sehingga saya mengkaji dari sisi lain apakah rencana strategisnya yang bermasalah karena ini menjadi pedoman bagi seluruh aktifitas untuk menuntaskan kemiskinan tersebut,” ungkapnya yang saat ini menjadi Sekda Kota Tasikmalaya.
Ia menilai, jika Kota Tasikmalaya memiliki kekhasan sendiri, sehingga diperlukan pendekatan khusus dalam melaksanakan rencana stategis pemerintah itu. “Kota kami memiliki kearifan spiritual bounding dan ini menjadi insiprasi, ruhnya dan motovasi bagi proses perencanaan stategis di Kota kami. Ini yang memang harus menjadi perhitungan dalam pengentasan kemiskinan di Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Disisi lain, Ivan menyebutkan cukup senang bisa berkuliah di Pascasarjana Unpas, “ Dari sisi keilmuan selalu update dengan dosen berkualitas dan juga menjalin hubungan baik dengan mahasiswa. S Sehingga saya tidak segan berkonsultasi, bersiskusi dengan dosen dan guru besar yang menjadi motivasi bagi saya agar bisa menyelesaikan perkuliahan ini,” jelasnya.
Ivan barhapan Pascasarjana Unpas terus bisa maju dan berkembang bahkan dirinya siap dan bangga mempromosikan Pascasarjana Unpas.
Dari hasil siding terbuka itu, IPK Ivan sebelum siding terbuka 3,68 IPk siding terbuka 3,79, berdasarkan hasil sidiag yang bersangkutan dinyatakan lulus, dengan IPK 3,70 dengan yudisium sangat meuaskan, Ivan merupakan lulusan ke 250 Program Ilmu Sosial Pascasarjana Unpas. (tie)