BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Tiga program studi Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad) meraih akreditasi internasional dari lembaga akreditasi ASIIN yang berbasis di Jerman.
Dilansir dari laman unpad.ac.id, tiga prodi Fakultas Peternakan tersebut di antaranya Sarjana Peternakan, Sarjana Peternakan Kampus Pangandaran, dan Program Doktor Peternakan.
“Persiapan akreditasi internasional telah dilakukan sejak Maret 2023 lalu,” kata Dekan Fapet Unpad Dr. Ir. Rahmat Hidayat, M.Si.
Rahmat mengatakan persiapan mulai dari mempelajari pedoman akreditasi ASIIN, melakukan studi banding, menyusun dokumen Self Assessment Report (SER), serta menjalani asesmen luring oleh tim asesor pada 13-14 Desember 2023.
“Sebelumnya kita diberikan standar-standar, dan kita harus sanggup memenuhi standar dari mereka,” kata Rahmat.
Setelah dokumen SER selesai dan dikirim, pihak ASIIN kemudian mengevaluasi secara detail dokumen tersebut. Diakui Rahmat, berdasarkan hasil korespondensi yang dilakukan, pihaknya melakukan beberapa kali revisi dokumen berdasarkan saran dari tim asesor. Setelah itu, pihak ASIIN kemudian melakukan asesmen lapangan.
Proses Asesmen
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, proses asesmen dilakukan langsung oleh pihak asesor ASIIN untuk menggali kesesuaian informasi yang sudah atau belum tercantum pada dokumen SER. Ada lima standar yang dipersyaratkan dalam SER, mulai dari informasi seputar program studi, evaluasi/penilaian, sumber daya, dokumentasi dan transparansi, serta quality management.
Proses asesmen tersebut mengikutsertakan seluruh elemen Unpad, mulai dari pimpinan universitas, pimpinan Fapet, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga mitra/pemangku kepentingan dari prodi.
Dari asesmen tersebut, ada beberapa masukan dari pihak asesor berupa perbaikan dan penyesuaian untuk menstandarkan prodi yang diajukan sehingga mampu berstandar internasional. Rahmat mengatakan, perbaikan tersebut di antaranya dari sisi kebijakan, implementasi kurikulum, penguatan SDM, hingga perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.
“Yang paling penting adalah tahapan pascaakreditasi. Kita review temuan dan masukan dari pihak ASIIN dan kita respons dengan proses perbaikan. Ini harus sesuai jadwal,” imbuh Rahmat.
ASIIN sendiri merupakan lembaga akreditasi non-profit untuk bidang ilmu keteknikan, informatika, ilmu alam, dan matematika. Lembaga ini telah teregistrasi The European Quality Assurance Register for Higher Education (EQAR) dan juga diakui oleh Kemendikbud. Hal ini yang mendorong Fapet Unpad untuk mengajukan perolehan akreditasi dari ASIIN.
Dengan meraih akreditasi internasional, Rahmat mengatakan, tiga prodi Fapet Unpad telah terekognisi secara global. Hal ini penting untuk menjamin kualitas proses pendidikan Fapet Unpad dapat menghasilkan lulusan yang diakui internasional.
“Melalui akreditasi internasional ini dipastikan mutu kampus akan meningkat yang berimplikasi pada pengakuan kampus di kancah internasional. Selain itu, akreditasi internasional memungkinkan dan mempermudah program staff exchange/mobility dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam riset maupun dalam proses perkuliahan,” kata Rahmat.
Ke depan, lanjut Rahmat, Fapet akan terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kapasitas kurikulum, kapasitas dan kompetensi staf, serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana, salah satunya adalah laboratorium.
Sebelumnya, Fapet Unpad sendiri telah meraih pengakuan mutu internasional melalui perolehan ISO 9001: 2015 tentang Sistem Manajemen Mutu. “Ke depan, fakultas akan mencoba meningkatkan layanan kualitas laboratorium melalui ISO 17025,” pungkasnya. (ran)