BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, hampir semua partai melakukan berbagai persiapan, salah satu yang dilakukan dalam persiapan adalah melakukan penjaringan dan survei Bakal Balon Wali Kota (Bacawalkot) dan Bakal Calon Wakil Wali Kota (Bacawawalkot) Partai Golkar Kota Cimahi.
Seperti yang dilakukan partai-partai lain, Partai Golkar Kota Cimahi pun ikut mempersiapkan nama calon-calonnya yang bakal diusung di Pilkada serentak 2024 nanti.
Sesuai surat perintah dari DPP Partai Golkar Nomor 8-1138/GOLKAR/IV/2024 tertanggal 17 April 2024 tentang pemberitahuan tahapan penjaringan Calon Kepala Daerah/Calon Wakil Kepala Daerah dari Partai Golkar pada Pilkada Serentak Tahun 2024, maka internal partai mengadakan survei untuk calon wali kota dan wakil wali kota.
Perwakilan Tim Tujuh atau Desk Pilkada DPD Partai Golkar Kota Cimahi, Budi Setiawan mengungkapkan, DPP Partai Gokar melakukan survei menggunakan 14 lembaga survei professional. Dimana khusus untuk survei di Kota Cimahi menggunakan lembaga survei Poltracking Indonesia.
”Survei dilakukan kepada 400 responden yang tersebar di tiga kecamatan, 13 kelurahan dan lebih dari 300 RW tersebut menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error kurang lebih 4,9 persen,” ungkapnya, kepada wartawan di Kantor DPD Partai Golkar, Jalan Kamarung, baru-baru ini.
Budi mengatakan, survei dilakukan beberapa tahapan, untuk tahap pertama priode 17-20 Mei 2024 khusus surveu calon wali kota saja, selanjutnya tahap kedua bakal dilakukan pada Juni nanti, yakni survei untuk calon wali kota dan wakil wali kota.
”Pada survei tahap ketiga di Agustus nanti, itu sudah survei pemantapan, pasangan calon wali kota dan wakil yang akan diusung Golkar bersama partai koalisi,” katanya.
Untuk tahap awal survei, lanjut Budi, sesuai dengan surat tugas, maka DPD Jawa Barat atas usulan DPD kabupaten/kota memberikan rekomendasi nama calon kepada DPP.
”Khusus untuk Pilkada Kota Cimahi, DPD Jabar sesuai usulan dari DPD Cimahi, maka mengusulkan tiga nama yakni Ketua DPD Golkar Cimahi Ali Hasan, Rifaldi dan Sekda Cimahi Dikdik S. Nugrahawan,” bebernya.
”Namun, setelah masuk nama ternyata di di DPD Jabar muncul nama Ngatiyana. Kerena memang DPD Jabar dan DPP masing-masing bisa merekomendasikan nama. Itu bagian dari ketentuan di Partai Golkar,” sambungnya.
Dari survei tersebut, kata Budi, nama Dikdik S. Nugrahawan menempati urutan pertama dengan ektabilitas mencapai 29,0 persen disusul nama Ngatiyana 20,1 persen.
Tak hanya melakukan survei untuk mengetahui ektabilitas nama calon, namun survei juga dilakukan simulasi jika terjadi ada beberapa pasangan calon. Pasalnya, ada kemungkinan Pilkada Cimahi diikuti oleh empat pasangan.
Dari simulasi pertama, nama Dikdik tetap unggul dengan 45,3 persen dan Ngatiyana 30,8 persen. Sementara untuk simulasi kedua Dikdik 43,0 persen dan Ngatiyana 29,8 persen. Selanjutnya, disimulasi ketiga Dikdik memperoleh 49,9 persen dan Ngatiyana 30,8 persen.
”Sebenarnya ada nama-nama calon lain, tapi tidak kami sebutkan karena kami hanya mengusulkna dua nama yakni pak Dikdik dan pak Ngatiyana,” terangnya.
Dalam survei itu juga, dilakukan simulasi jika terjadi tiga pasangan calon. Untuk survei pertama Dikdik memperoleh 54,5 persen dan Ngatiyana 33,1 persen. Kemudian disurvei kedua Dikdik 46,8 persen dan Ngatiyana 30,3 persen.
”Dari survei ketiga pak Dikdik masih tertinggi yakni 56,5 persen dan Ngatiyana 31,3 persen. Dan saat disimulasikan jika terjadi dua pasangan Dikdik juga masih tertinggi yakni 56,5 persen dan Ngatiyana 33,2 persen,” bebernya.
Melihat hasil survei, Budi mengaku partai Golkar pun bersyukur. Sebab, calon yang diusung selalu tertinggi dari nama-nama lain. ”Jadi hasil survei tadi dilakukan seandainya Pilkada dilakukan priode 17-20 Mei 2024,” ucapnya.
Kendati nama Dikdik berada di atas nama-nama lain, namun Budi belum bisa memastika jika Partai Golkar akan langsung mengusung pejabat Sekda tersebut. Pasalnya, keputusan untuk mengusung calon tetap ada di DPP.
”Rekom itu tetap akan dikeluarkan oleh DPP, DPD tingkat kabupaten/kota itu sifatnya hanya mengusulkan nama. Tapi kalau melihat patokan berdasarkan hasil survei maka rekom itu jelas kemungikinan besar akan memilih pak Dikdik,” bebernya.
Saat disinggung terkait pertimbangan mengusulkan nama Dikdik untuk menjadi Bakal Calon Wali Kota Cimahi, Budi mengaku Golkar melihat dari hasil capaian kerja yang dilakukan sejak menjadi staf di Pemkot Cimahi hingga menjadi Sekda dan juga saat menjadi Pj Wali Kota Cimahi.
”Banyak perubahan yang terjadi yang dilakukan beliau. Kemudian dari pengalaman dia bekerja saat menjadi staf hingga sekarang, pak Dikdik sudah tahu betul tentang Cimahi,” terangnya.
Sementara untuk komunikasi politik, Budi mengaku sejauh ini sudah melakukan penjajakan dengan enam partai yang ada di parlemen. ”Yang belum ada komunikasi itu dengan Partai Gerindra dan PKB. Insyaalloh dalam waktu dekat kita akan komunikasi,” tutupnya. (uby)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Eks pelatih Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini tak henti-hentinya menjadi peramal bagi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pihak kepolisian bersama ibu-ibu Bhayangkari Ranting Dayeuhkolot menggunakan perahu untuk memberikan bantuan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dua hari menjelang pencoblosan, kabar duka datang dari Kabupaten Ciamis. Calon Wakil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan warga dan pedagang Pasar Ciroyom melakukan aksi demo di perlintasan sebidang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan atau FISIP Unpas…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui program…