PURWOKERTO, WWW.PASJABAR.COM— Rumah Qur’an Purwokerto, dipimpin oleh Jihan Azzahra, yang juga merupakan mahasiswi semester IV di jurusan KPI UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, telah menjadi pusat pengembangan literasi yang penting di kota tersebut.
Salah satu program unggulan yang dijalankan oleh Rumah Qur’an Purwokerto adalah Majelis Peradaban, sebuah komunitas yang berdedikasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat melalui berbagai kegiatan literasi.
Majelis Peradaban lahir dari keinginan untuk memperluas jangkauan program literasi di Rumah Qur’an Purwokerto, yang telah berjalan hampir tiga tahun. Meskipun fokus utama Rumah Qur’an adalah pada pendidikan agama, Jihan dan timnya melihat pentingnya mengintegrasikan literasi umum ke dalam kurikulum mereka. Salah satu program unik yang diadakan adalah lapak buku gratis, yang memberikan akses bacaan kepada masyarakat umum.
Menurut Jihan, para santri di Rumah Qur’an diwajibkan membaca minimal 20 halaman per hari. Namun, tujuan dari Majelis Peradaban adalah untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, menyadarkan mereka akan pentingnya literasi.
“Kami ingin masyarakat semakin sadar bahwa literasi itu penting. Makanya kami mengadakan program seperti lapak buku gratis ini di bawah naungan Rumah Qur’an,” ujar Jihan.
Lapak buku gratis ini diadakan dua kali dalam sebulan di Alun-alun Purwokerto, yang biasanya beroperasi dari pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.
Pemilihan waktu pagi hari bertujuan untuk menarik pengunjung yang sedang berolahraga atau jogging, memanfaatkan suasana yang sejuk dan ramai. Koleksi buku yang disediakan beragam, mulai dari majalah anak-anak seperti Bobo, komik, hingga buku-buku self-improvement karya penulis terkenal.
“Kami mencoba membuang rasa gengsi dan berani membuka lapak buku baca gratis di tempat umum, agar menyadarkan masyarakat akan pentingnya membaca,” kata Jihan.
Meski program ini baru berjalan selama dua bulan, antusiasme masyarakat sudah mulai terlihat. Beberapa pengunjung yang penasaran sering mampir, bertanya-tanya, dan ada juga yang mulai membaca buku di lapak tersebut.
Dengan program literasi ini, Rumah Qur’an Purwokerto berharap dapat meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa. Jihan menekankan pentingnya memulai kebiasaan baik, seperti membaca, meskipun terasa sulit pada awalnya.
“Membangun kebiasaan membaca itu memang harus dipaksakan pada awalnya. Kalau tidak dipaksa, kita tidak akan pernah mulai. Tapi sekali mulai, kebiasaan itu akan terus berkembang,” tuturnya.
Jihan juga menyarankan agar masyarakat mulai membaca buku yang mereka sukai terlebih dahulu, seperti novel ringan atau komik bergambar, sebelum beralih ke bacaan yang lebih berat dan kritis. “Dengan membaca, kita bisa membuka wawasan yang lebih luas dan berpikir lebih kritis,” pungkasnya. (tiwi)