BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menteri Luar Negeri Belgia, Hadja Lahbib, menyatakan bahwa serangan udara terbaru terhadap sebuah sekolah milik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA di Gaza merupakan tindakan kekerasan yang mengerikan dan tidak dapat diterima.
“Serangan udara yang menghancurkan terhadap sekolah UNRWA di Gaza adalah tindakan kekerasan yang mengerikan dan tidak dapat diterima,” kata Hadja Lahbib, sebagaimana dikutip dari Antara News, Jumat (7/7/2024).
Ia mendesak semua pihak untuk menghormati infrastruktur sipil dan menekankan bahwa tragedi tersebut menggarisbawahi pentingnya mengakhiri kekerasan.
Serangan Israel pada Kamis pagi terhadap sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Gaza Tengah tersebut menewaskan 39 orang, menurut otoritas kesehatan di wilayah yang diblokade tersebut.
Otoritas media pemerintah Gaza menyatakan bahwa serangan pasukan Israel terhadap sekolah UNRWA Palestina juga menyebabkan puluhan warga lainnya cedera.
Otoritas Gaza juga menyatakan bahwa “pembantaian” yang dilakukan Israel di Jalur Gaza semakin membuktikan adanya upaya genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Pejabat Rumah Sakit Martir Al-Aqsa mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menewaskan 39 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.
Jumlah korban kemungkinan besar akan bertambah karena masih ada korban yang belum dievakuasi ke rumah sakit.
Sementara itu, militer Israel mengakui bahwa mereka telah melancarkan serangan udara ke sekolah UNRWA di kamp pengungsi Nuseirat. (han)