BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sudah dua tahun berjalan, Pemkot Bandung lebih ketat mengawasi lokasi penjual hewan kurban. Karenanya, tidak heran jika sekarang masyarakat kesulitan mencari hewan kurban di atas trotoar.
“Beberapa tahun ke belakang, kita kan cukup sering melihat penjual hewan kurban berjualan di atas trotoar ya. Sekarang jumlahnya berkurang cukup signifikan,” ujar kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh, kepda wartawan Jumat (07/06/2024).
Willi ini mengatakan, dua tahun yang lalu, Pemkot Bandung melalui DKPP Kota Bandung mengeluarkan surat edaran kepada aparat kewilayahan untuk mengawasi penjualan hewan kurban di trotoar.
“Sehingga sekarang, penjual musiman yang ingin berjualan diharuskan melapor ke kewilayahan. Untuk mendapatkan arahan dari pihak aparat kewilayahan,” terangnya.
Nantinya, aparat kewilayahan yang mementukan di mana titik yang akan digunakan untuk berjualan. Menurut Willi, dari sekitar 200 titik berulan hewan kurban, sekarang hanya tersisa 113 titik saja.
“Kebanyakan satu titik terdiri dari beberapa pedangang. Sehingga yang berjualan di pinggir jalan otomatis berkurang,” katanya.
Pada kesempatan ini, Willi memberikan tips kepada masyarakat yang ingin membeli hewan kurban. Agar tidak salah dalam membeli hewan kurban yang sesuai dengan ajaran agama dan peraturan pemerintah.
“Yang jelas hewan kurban harus memasuki usia dua tahun ke atas. Cirinya dengan sepasang (dua gigi) yang sudah tanggal. Karena tanggalnya satu gigi menunjukkan hewan tersebut sudah berusia dua tahun. Jadi kalau yang tanggalnya dua gigi, maka umurnya dua tahun,” jelasnya.
Namun, karena jarang pembelli yang mau melihat dari giginya, maka bisa dilihat dari kesehatannya. Ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah, matanya bening dan berbinar, bulunya sering dicukur, sehingga tidak ada kutu.
“Atau jika tidak dicukur pilih hewan yang bersih, sehingga menunjukkan hewan tersebut terawat,” tegasnya.
Pilih juga hewan kurban yang feses-nya (kotoran) tidak lembek. Karena lembeknya feses hewan kurban bisa menunjukkan hewan tersebut sedang diare atau tidak sehat. Selain itu, bisa dilihat dari scrotum yang seimbang dan tidak ada luka berat di badannya.
“Atau, untuk lebih mudahnya, maka beli lah hewan kurban yan sudah mendapatkan kalung sehat dari DKPP. Karena kalling sehat tersebut menandakan hewan sudah diperiksa oleh petugas DKPP,” terangnya. (put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Polres Garut memastikan arus lalu lintas di jalur alternatif Bandung-Garut, wilayah Kamojang,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para sponsor…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Banjir yang melanda di Kabupaten Bandung sejak Rabu, 20 November hingga Minggu…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak…