BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemimpin Wilayah Perum BULOG Jawa Barat, M. Attar Rizal, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2024, penyerapan beras dari petani di Jawa Barat telah mencapai 185.000 ton, yang merupakan 112 persen dari target yang telah ditetapkan sebesar 164.000 ton beras.
Jumlah ini akan terus bertambah karena komitmen Perum BULOG dalam menjaga ketersediaan stok beras di wilayah Jawa Barat.
“Terhitung sampai dengan tanggal 4 Juni 2024, Perum BULOG Kanwil Jabar telah menyerap beras dari petani sebesar 185.000 ton lebih. Ini merupakan pencapaian yang sangat bagus demi memenuhi dan menjaga stok cadangan pangan beras, khususnya di wilayah Jawa Barat ini,” kata M. Attar Rizal, dikutip dari situs resmi Pemprov Jabar, Jumat (7/7/2024).
Dari total penyerapan beras, 177.000 ton merupakan beras kualitas medium, dan 8.000 ton merupakan beras kualitas premium. Meskipun target sudah terlampaui, Perum BULOG Kanwil Jabar akan terus menyerap gabah dan beras dari petani di Jawa Barat untuk menjaga ketersediaan stok beras.
“Melalui penyerapan beras petani yang terus berkelanjutan ini, harapannya harga gabah dan beras di tingkat petani juga tetap terjaga. Perlu diakui juga bahwa pada masa panen raya di tahun 2024 ini, harga gabah dan beras di tingkat petani memang tidak terlalu bergejolak,” jelasnya.
Dalam Keputusan Badan Pangan Nasional No. 167 tahun 2024 tentang Fleksibilitas Harga Pembelian Gabah dan Beras, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan menjadi Rp 6.000 per kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum BULOG menjadi Rp 7.400 per kilogram, dan harga beras di gudang Perum BULOG menjadi Rp 11.000 per kilogram. Dengan adanya fleksibilitas harga ini, Perum BULOG yakin dapat menyerap gabah dan beras lebih optimal.
“Dengan adanya fleksibilitas harga ini, tentu saja BULOG akan menjadi pengaman bagi para petani, agar harga dapat terjaga dengan baik,” ungkapnya.
Terkait kondisi stok beras yang dikuasai oleh Perum BULOG Kanwil Jawa Barat, Attar mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat 183.700 ton stok beras. Jumlah tersebut terdiri dari 159.000 ton stok operasional di gudang-gudang Perum BULOG dan 24.700 ton stok dalam perjalanan.
“Stok tersebut masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan, yang penggunaannya untuk kegiatan penyaluran beras SPHP di pasar tradisional maupun retail modern, kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan penyaluran Bantuan Pangan,” tandasnya. (han)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Polres Garut memastikan arus lalu lintas di jalur alternatif Bandung-Garut, wilayah Kamojang,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para sponsor…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Banjir yang melanda di Kabupaten Bandung sejak Rabu, 20 November hingga Minggu…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak…