PASJABAR

Jelang Idul Adha, Pengrajin Tusuk Sate Kabupaten Bandung Banjir Pesanan

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mendekati Idul Adha, para pengrajin tusuk sate kebanjiran pesanan di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Warga bahkan bisa memproduksi 200 hingga 300 buah tusuk sate perharinya.

Kampung Randukurung, Desa Kutawaringin, Kabupaten Bandung sendiri merupakan kampung sentra produuksi tusuk sate. Setiap harinya, para pengrajin yang sebagian besar perempuan ini memproduksi ribuan tusuk sate.

Mendekati Idul Adha, para pengrajin tusuk sate kebanjiran pesanan di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Bahkan bisa memproduksi 200 – 300 buah. (foto: ctk/pasjabar)

Seperti yang dilakukan oleh Karmini, perempuan berusia 63 tahun yang kesehariannya membuat tusuk sate.

Dengan terampil, Karmini membelah bambu gombong dengan golok hingga berukuran kecil dan panjangnya kurang lebih 15 cm atau sejengkal tangan.

Setelah ukuran bambu sesuai, bambu-bambu tersebut pun dikumpulkannya lalu di raut ujungnya hingga runcing. Kemudian, bambu-bambu tersebut di jemur di halaman rumahnya agar lebih kuat dan tidak berjamur.

Mendekati Idul Adha, para pengrajin tusuk sate kebanjiran pesanan di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Bahkan bisa memproduksi 200 – 300 buah. (foto: ctk/pasjabar)

Karmini telah melakoni pembuatan tusuk sate sejak 20 tahun silam. Ia juga menerangkan, jelang Idul Adha 2024, permintaan tusuk sate bertambah dibandingkan hari biasa.

Kali ini, ia memproduksi 200 hingga 300 buah tusuk sate yang dijual seharga Rp 1.500 sampai Rp 2.500 untuk dua ikat tusuk sate.

“Sudah lebih dari 20 tahun bikin tusuk sate, di daerah ini memang banyak pembuat tusuk sate, sehari bisa dapat 200 buah tusuk sate,” ujarnya.

Tak hanya Karmini, Bu Uu yang seorang pengrajin tusuk sate lainnya pun menuturkan, akan membawa hasil produksi tusuk sate ini ke bandar untuk dijual kembali.

Mendekati Idul Adha, para pengrajin tusuk sate kebanjiran pesanan di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Bahkan bisa memproduksi 200 – 300 buah. (foto: ctk/pasjabar)

“Iya di jual ke bandar tidak jauh dari sini, sehari bisa dapat lima sampe sepuluh ikat, kebanyakan yang buat ibu-ibu dan bapak-bapak,” ungkapnya.

Tusuk sate yang telah dihasilkan akan dibawa oleh bandar sekitar untuk dijual ke berbagai daerah, mulai dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung hingga Kabupaten Subang.

Selain permintaan tusuk sate yang meningkat dan dibeli para penjual makanan, warga juga sering memburuu tusuk sate dikala mendapatkan daging kurban. (ctk)

Cutang

Recent Posts

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

1 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

2 jam ago

Dayeuhkolot & Bojongsoang Banjir, PR Serius Untuk Semua

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Banjir kembali melanda Dayeuhkolot dan Bojongsoang meski sudah dibangun berbagai infrastruktur…

3 jam ago

Menag Nasaruddin Umar: Guru Adalah Pahlawan Sejati

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa guru adalah pahlawan sejati dalam pidatonya…

4 jam ago

Pj Wali Kota Ajak Warga Bandung Tingkatkan Partisipasi di Pilkada 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah menyelesaikan pendistribusian logistik Pilkada Serentak…

4 jam ago

Erick Thohir Sambut Kehadiran Legenda Sepak Bola Dunia di Workshop FIFA

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut dengan antusias kehadiran beberapa legenda sepak…

5 jam ago