BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan meluncurkan program wisata edukasi pengelolaan sampah dengan judul “Belajar Kelola Sampah Jadi Kebaikan” atau disingkat “Baca Sajak” di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Babakan Siliwangi mulai Sabtu, (15/6/2024).
Dilansir dari situs Pemkot Bandung, program wisata edukasi Baca Sajak ini akan berlangsung dalam dua sesi, yaitu sesi pertama pukul 09.00-10.00 WIB dan sesi kedua pukul 13.00-14.00 WIB, pada Sabtu dan Minggu, 16-17 Juni 2024. Kegiatan ini gratis bagi para pengunjung.
Pengunjung akan ditemani oleh instruktur yang akan menjelaskan inisiatif pengelolaan sampah organik melalui proses fermentasi, yang bertujuan menghasilkan produk bermanfaat dan berdampak positif bagi lingkungan.
Selama di lokasi, pengunjung harus mematuhi beberapa peraturan, antara lain:
- Anak-anak harus berada di bawah pengawasan orang dewasa dan berhati-hati di area TPST.
- Menjaga ketertiban dan ketentraman.
- Membuang sampah pada tempatnya.
- Parkir di tempat yang telah disediakan.
Selain itu, pengunjung dilarang merokok di area TPST dan mendekati atau menyentuh mesin yang ada di area tersebut.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menegaskan bahwa masalah sampah adalah isu krusial yang dihadapi Kota Bandung, sehingga edukasi masif tentang pengelolaan sampah harus terus digencarkan. Salah satu upayanya adalah dengan wisata edukasi pengelolaan sampah.
“Pengelolaan sampah di TPST Babakan Siliwangi ini sudah bagus. Di sana harus jadi wisata edukasi pengelolaan sampah terpadu dan ini menjadi penting,” ujarnya.
Untuk mendukung TPST Babakan Siliwangi sebagai pusat edukasi pengolahan sampah menjadi energi terbarukan di Kota Bandung, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung melakukan sejumlah peningkatan fasilitas di sana.
Beberapa upgrade yang telah dilakukan DLH Kota Bandung di TPST Babakan Siliwangi meliputi:
- Bangunan Beratap: Dari tempat penampungan sampah terbuka, TPST kini memiliki bangunan luas dengan atap yang dapat mengakomodir puluhan ton sampah per hari, sehingga mencegah sampah terkena air hujan yang dapat menimbulkan produksi air lindi dan bau tidak sedap.
- Sarana Pre-Processing: Sampah daun dan sampah dengan kadar air tinggi disaring dan difermentasi terlebih dahulu sebelum masuk ke mesin RDF.
- Set Mesin Pencacah: Sampah yang siap diolah dimasukkan ke mesin yang terdiri dari blower, centris untuk pengeringan, mesin penghancur, dan pencacah.
- Area Pengemasan dan Transportasi: Setelah diolah menjadi RDF, sampah dapat langsung didistribusikan dalam kemasan atau secara curah. Saat ini, RDF Babakan Siliwangi digunakan oleh perusahaan di bidang tekstil. (han)