PASKESEHATAN

7 Metode Pengolahan Sampah Organik yang Bisa Dilakukan di Rumah

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung (DLH Kota Bandung) mengkampanyekan berbagai metode pengolahan sampah organik di rumah, salah satunya adalah dengan membuat kompos rumahan.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampah di Indonesia, termasuk di Kota Bandung, didominasi oleh sampah organik yang mencapai 60% dari total sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi, menyatakan bahwa ada banyak metode pengolahan sampah yang bisa digunakan untuk membuat kompos rumahan.

Mengolah sampah organik menjadi kompos tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah tetapi juga memiliki nilai ekonomis.

Berikut beberapa metode kompos rumahan yang diperkenalkan oleh DLH Kota Bandung dilansir dari situs resmi Pemkot Bandung, Senin (24/6/2024).

  1. Kang Empos

Metode ini memanfaatkan karung, ember, dan bahan kompos. Hasil pengolahan dapat digunakan sebagai media tanam.

  1. Biopori

Kompos dibuat di dalam tanah menggunakan pipa paralon berdiameter 10 cm yang dilubangi kecil-kecil (pori-pori) dan dimasukkan vertikal ke dalam tanah sedalam 1 meter.

  1. Komposter Drum

Cocok untuk lahan terbatas atau dalam ruangan. Menggunakan drum plastik yang dilubangi untuk sirkulasi udara (aerob).

  1. Komposter Pot atau Gerabah

Gerabah memberikan sirkulasi udara yang lebih baik karena sifatnya yang menghasilkan oksigen. Kompos dalam gerabah bisa dipanen langsung saat penuh.

  1. Lodong Sesa Dapur (Loeseda)

Mirip dengan biopori, metode ini menggunakan pipa berlubang setinggi 120 cm yang ditanam pada kedalaman 30-40 cm. Metode ini sangat populer di Kota Bandung.

  1. Eco-Enzyme

Hasil fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula merah, gula coklat, atau gula tebu), dan air. Hasil akhir adalah cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam segar yang bisa digunakan untuk pembersihan rumah, pupuk, insektisida, dan lain-lain.

  1. Keranjang Takakura

Dikembangkan oleh Toji Takakura di Surabaya, metode ini menggunakan keranjang cucian bekas yang dilubangi dan dilapisi kardus bekas.

 

Dengan berbagai pilihan metode ini, masyarakat dapat memilih yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi di rumah masing-masing.

Mengolah sampah organik dari rumah menjadi kompos bukan hanya solusi untuk mengurangi jumlah sampah tetapi juga bisa menjadi bagian dari gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. (han)

Hanna Hanifah

Recent Posts

Kunjungan Tim Dispotdirga Koopsudnas

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Lanud Husein Sastranegara menerima kunjungan Tim Dinas Potensi Dirgantara (Dispotdirga) Koopsudnas yang…

6 jam ago

Tanggul Sungai Jebol, Puluhan Rumah Terendam Banjir

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Akibat tanggul sungai jebol, sejumlah rumah warga rusak dihantam derasnya air,…

7 jam ago

Sang Preman Timnas Indonesia Kembali Memukau Fans

WWW.PASJABAR.COM -- Sang preman Timnas Indonesia, Justin Hubner kembali sukses tampil memukau di laga Indonesia…

10 jam ago

Dragan Talajic Menangisi Pupusnya Kemenangan Timnas Bahrain

WWW.PASJABAR.COM -- Pelatih timnas Bahrain, Dragan Talajic, menangis usai laga melawan Australia dalam laga Kualifikasi…

11 jam ago

Romantis, Nathan Tjoe-A-On Hampiri Fefe Slinkert di Tengah Para Suporter

WWW.PASJABAR.COM -- Ada momen menarik di laga Indonesia Vs Arab Saudi semalam, Selasa (19/11/2024). Pasalnya,…

12 jam ago

Persib Optimis Hadapi Borneo FC dengan Dukungan Bobotoh

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung akan menjamu Borneo FC pada pekan ke-11 Liga 1 2024/2025…

13 jam ago