BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Diskominfo Kota Bandung kembali menggelar diskusi publik bertajuk Ngulik (Ngobrol Diskusi Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang membahas media sosial.
Pada edisi yang berlangsung Kamis (11/7/2024), dilansir dari situs resmi Pemkot Bandung, acara ini menghadirkan Feri Sulianta, seorang akademisi dan praktisi komunikasi.
Tema diskusi kali ini adalah “Distraksi Modern, Get Things Done and Prokastinasi,” yang membahas dampak penggunaan media sosial terhadap berbagai aspek kehidupan.
Feri Sulianta menjelaskan dampak negatif dari adiksi media sosial, termasuk sulit fokus, mengalami kegelisahan atau FOMO (Fear of Missing Out), dan gangguan tidur.
Ia juga memberikan beberapa kiat untuk mengatasi kecanduan medsos, antara lain:
- Membiasakan interaksi langsung/offline.
- Menjauhkan diri dari gawai.
- Melakukan aktivitas di luar rumah.
- Mengatur jadwal.
- Menjalankan hobi baru.
- Menghapus sosial media jika terasa sangat mengganggu.
Feri menekankan pentingnya mengubah posisi menjadi pengontrol media sosial, bukan sebaliknya.
“Perkembangan teknologi berjalan seperti ini. Namun, bagaimana kita mau menyikapinya,” katanya.
Ia mengajak peserta untuk tidak terdistraksi oleh kehadiran medsos sehingga melupakan manfaat dari layanan daring yang ada.
Sebagai penutup, Feri menjabarkan kiat terakhir jika enam cara di atas tidak mengubah kecanduan terhadap medsos, yaitu:
- Aware: Menyadari adiksi dan dampaknya.
- Mindful: Berfikir dan ada secara utuh, serta mengurangi kebiasaan multitasking.
- Letting In: Mengkaji ke dalam diri sendiri dan merenungi.
- Meditated: Menyadari perasaan-perasaan yang ada di dalam kerangka tubuh.
“Kita perlu sadar, aware. Ketika kita sadar, maka pikiran kita akan melemah. Dari sana, kita harus gercep mengalihkan perhatian kita pada produktivitas,” pesannya. (han)