BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Berlawanan dengan sang pelatih Gareth Southgate yang mengakatan performa fisik para pemain Timnas Inggris yang tidak dalam kondisi puncak, bek Kieran Trippier memiliki pandangan berbeda.
Kieran Trippier mengatakan Inggris tidak bisa menjadikan kelelahan sebagai alasan gagal menjuarai Euro 2024.
The Three Lions, julukan Inggris, kalah 1-2 dari Spanyol pada laga final Euro 2024 di Olympiastadion, Berlin, Jerman, Minggu (14/7/2024) atau Senin (15/7/2024).
Hasil itu berarti penantian 58 tahun timnas Inggris untuk meraih trofi atau gelar harus terus berlanjut. Kali terakhir timnas Inggris meraih gelar juara ialah pada Piala Dunia 1966.
Setelah kekalahan di final, pelatih Gareth Southgate mengatakan beberapa pemainnya kurang mencapai puncak fisik mereka selama turnamen yang berlangsung selama sebulan tersebut.
Namun, bek Newcastle, Trippier, yang menjadi starter di enam dari tujuh pertandingan Inggris, mengatakan bahwa hal itu bukan alasan.
“Tim yang kami punya fit,” kata Trippier, dikutip dari BBC Sport.
“Jika Anda melihat statistik lari, saya pikir kami mungkin yang tertinggi di seluruh turnamen. Jadi, itu bukan alasan,” tuturnya.
Trippier mengungkap hal lain penyebab kekalahan dari Spanyol, utamanya soal gol kedua lawan.
“Mereka (Spanyol) mendapatkan gol kedua dan itu selalu sulit ketika Anda mengejar melawan tim seperti Spanyol,” tuturnya.
“Sepak bola adalah soal jarak yang bagus. Ini adalah salah satu momen di mana para pemain memberikan segalanya,” ucap Trippier.
Meski demikian, Trippier, yang tampil di turnamen besar keempatnya untuk Inggris, optimistis dengan masa depan timnas Inggris.
Gelandang Kobbie Mainoo, 19 tahun, memainkan peran kunci dalam perjalanan ke final.
Adapun bek Marc Guehi, 24 tahun, juga tampil di turnamen besar pertamanya dan tampil mengesankan dengan absennya Harry Maguire.
Selain itu, Cole Palmer (22 tahun), mencetak gol di final setelah masuk dari bangku cadangan.
“Mereka akan belajar banyak dari turnamen ini,” ucap Trippier tentang pemain muda di skuad Inggris.
“Para pemain muda tampil di momen besar. Mereka bisa belajar banyak dari ini. Itu akan membuat mereka berkembang,” ujarnya.