CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Rabu, 5 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Aweuhan Pasundan: Bagian I Politik & Geopolitik “Masyarakat Sipil dan Kontrol Publik”

Hanna Hanifah
6 Agustus 2024
Pasundan

Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. (foto: han/pasjabar)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Oleh: Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.

Paguyuban Pasundan
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. (foto: pasjabar)

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Persoalan pemilu bukan hanya persoalan pemerintah dan apalagi urusan parpol semata, tapi merupakan urusan semua warga negara yang peduli dan menjadi langkah pertaruhan bagi perbaikan kehidupan bangsa ke depan

Banyak hal yang membuat kita khawatir terhadap pelaksanaan Pemilu 2004. Selain aturan yang multiinterpretasi sehingga bisa disalahtafsirkan, sistem pemilihan umum dan model pencoblosan yang relatif baru, kesiapan para peserta pemilu (parpol dan kandidat DPD) yang sering menjadi polemik karena dinilai “bermasalah” atau “cacat moral” dengan kasus ijazah “aspal” serta pemahaman dan kondisi masyarakat pemilik sendiri yang masih rendah.

Memang tidak banyak waktu lagi yang tersisa, karena 11 Maret 2004 sudah masuk masa kampanye dan tanggal 5 April 2004 adalah hari pencoblosan. Bagi OPP – terlebih bagi caleg – sejak itu merupakan harihari penuh ketegangan untuk meneliti hari demi hari perhitungan suara, apakah masih dapat “hoki” dan dipercaya rakyat atau tidak. Dan proses pemilu bagi DPR/DPRD dan DPD itu akan berakhir dengan dilakukannya sumpah jabatan anggota legislatif secara bertahap yang berakhir bulan September, menurut jadwal KPU.

Tapi bagi masyarakat itu bukan akhir dari “semua perjalanan” panjang pemilu, karena pemilu yang lebih “hot” justru akan segera dimulai yaitu pemilu presiden dan wakil presiden. Bahkan gaungnya telah terasa sejak akhir tahun lalu dengan dilakukannya konvensi, “road Show” maupun talk show dan bahkan polling di media massa. Pemilu kali ini memang sangat bersejarah karena untuk pertama kalinya, Indonesia menyelenggarakan pemilihan presiden/wakil presiden secara langsung.

Pemilihan presiden/wapres langsung tentu saja sangat penting bagi proses pemurnian dan pendewasaan berdemokrasi, di mana rakyat akan menentukan sendiri pilihan secara langsung bukan wakilnya. Sebab telah terbukti dari pemilu 1999 di mana aspirasi dan pilihan rakyat berbeda dengan aspirasi dan pilihan wakilnya, di mana Megawati dengan PDIP-nya yang memperoleh 35 persen suara kalah oleh Gus Dur dengan PKB-nya yang memperoleh 7 persen suara sehingga sempat duduk sebagai presiden.

Baca juga:   Kepala dan pejabat di STKIP Dilantik

Belajar dari “kesalahan sejarah” itu, dalam pemilu kali ini digelar pemilu langsung. Kesalahan itu adalah suatu proses pembelajaran untuk bisa dikoreksi dan menjadi lebih baik. Sebab demokrasi sendiri harus dilihat bukan sebagai sesuatu yang taken for granted bahkan tujuan, tapi ja adalah suatu proses. Di mana proses aktualisasi kedaulatan rakyat itu secara bertahap menemukan formatnya dan terlembagakan secara formal.

Meskipun demokrasi itu merupakan suatu sistem global dan bernilai universal tetapi di tingkat implementasi dipengaruhi oleh nilai dan sistem yang bersifat lokal dan parsial sehingga memerlukan proses adaptasi dan akulturasi.

Peran masyarakat sipil

Menghadapi pemilu ini memang banyak menimbulkan beberapa kekhawatiran. Parpol belum berfungsi secara maksimal, misalnya dalam melakukan fungsi komunikasi politik dan pendidikan politik. Selama ini parpol hanya semata-mata berhubungan dengan rakyat ketika memerlukan dukungan dan suaranya. Setelah itu rakyat tidak pernah lagi dihiraukan bahkan sering merupakan objek saja.

Padahal di tengah rendahnya kinerja pemerintah dalam mengemban amanat reformasi serta tugas KPU dalam mensosialisasikan pemilu, parpol dapat mengambil peran dalam melakukan komunikasi dan pendidikan politik terhadap rakyat. Sehingga rakyat mempunyai pemahaman memadai dan dapat terhndar dari kesalahan dalam proses pemilu nanti.

Upaya ini dapat memberi keuntungan timbal balik baik bagi masyarakat sendiri maupun bagi parpol, sebab bukankah dengan cara ini citra parpol akan terangkat dan dengan demikian simpati akan mengalir pada parpol tersebut.

Tapi sayangnya hal itu tidak dilakukan parpol. Oleh karena itu tumpuan dalam proses pendidikan politik ini dapat diharapkan dari kekuatan masyarakat sipil baik dari LSM, masyarakat kampus, pers maupun kekuatan ormas besar seperti Muhammadiyah dan NU.

Baca juga:   Perguruan Tinggi Harus Berperan Kenalkan Pangan Lokal ke Masyarakat dan Mahasiswanya

Tidak ada kata terlambat dalam melakukan ini ketimbang tidak sama sekali. Sebab rendahnya partisipasi politik dalam pemilu dan apalagi banyaknya surat suara yang tidak sah akan mengurangi legitimasi hasil pemilu nanti. Dan upaya untuk menghilangkan atau mengurangi kesalahan itu masih cukup terbuka meskipun dengan tenggang waktu yang tinggal sedikit lagi.

Barangkali timbul pertanyaan kenapa masyarakat sipil harus terlibat? Hal ini jelas bahwa persoalan pemilu bukan hanya persoalan pemerintah dan apalagi urusan parpol semata, tapi merupakan urusan semua warga negara yang peduli dan menjadi langkah pertaruhan bagi perbaikan kehidupan bangsa ke depan. Oleh karena itu tidak seharusnya persoalan ini hanya diberikan dan menjadi tanggung jawab pemerintah dan parpol saja tetapi merupakan tanggung jawab kita semua sebagai suatu bangsa.

Memang banyak kekecewaan yang dialamatkan kepada perilaku anggota parlemen dan parpol, tapi dalam suatu negara demokrasi sangat mustahil menghilangkan keberadaan mereka karena itu merupakan bagian dari jantung demokrasi sendiri. Dalam kaitan ini diperlukan kedewasan dan daya kritis masyarakat dalam menilai perilaku anggota parlemen dan parpolnya yang diwujudkan dalam proses pemilu nanti, Oleh karena itu diperlukan pemilu yang benar-benar Luber dan Jurdil, sehingga anggota parlemen yang dapat masuk ke sana dapat terseleksi dengan ketat.

Dalam hubungan ini, satu elemen penting kekuatan masyarakat sipil dapat terlibat langsung dalam proses pemilu melalui kelembagaan pemantau pemilu yang terutama akan bekerja saat pencoblosan dan saat penghitungan suara serta melaporkan berbagai kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan parpol kepada Panwaslu yang akan menindaklanjutinya.

Pemantau pemilu

Keberadaan pemantau pemilu ini sebenarnya telah diakui secara internasional, bahwa dalam pelaksanaan pemilu perlu adanya para pemantau independen, baik domestik maupun luar, yang merupakan bagian penting dari kelengkapan organisasi penyelenggara pemilu yang dilakukan oleh KPU. Secara formal, hal ini misalnya ditegaskan dalam UU No. 12/2003 tentang Pemilu di mana pada pasal 35 dijelaskan bahwa Pemantau Pemilu harus bersifat independen, memunyai sumber dana sendiri dan memperoleh akreditasi dari KPU.

Baca juga:   Mahasiswa ITB Buat Depression Test, Alat Pendeteksi Stres Melalui Urine

Adapun fungsi utama pemantau pemilu di antaranya adalah: Pertama, sebagai bagian dari kontrol masyarakat terhadap penyelenggara pemilu. Kedua, untuk membantu aparatur pengawasan – dalam hal ini Panwaslu – dalam penyelenggaraan pemilu, Ketiga, memberikan opini tentang penyelenggaraan pemilu.

Sejak reformasi bergulir, cukup banyak lembaga pemantau independen di Indonesia yang didirikan oleh kalangan masyarakat sipil dan LSM seperti KIPP, JPPR, JAMPPI dan salah satunya yang cukup penting adalah Forum Rektor Indonesia (FRI) yang dibentuk tahun 1998 di Bandung dan mulai melakukan pemantauan pada pemilu 1999 dan akan melakukan hal yang sama pada pemilu 2004 ini.

FRI dalam melaksanakan kerjanya tentu saja memunyai jaringan yang cukup luas di seluruh tanah air dengan banyaknya kampus di berbagai provinsi dan kabupaten/kota yang ikut terlibat. Hal ini tentunya memberikan kepercayaan kepada pihak asing sehingga lembaga donor seperti UNDP memberikan bantuan dalam pelaksanaan operasional kegiatannya.

Dalam pemilu 2004 ini, FRI mempunyai target untuk melakukan pembentukan opini pemantau yang dibangun secara bertahap mulai dari tingkat TPS ke kabupaten/kota lalu ke wilayah dan disatukan secara nasional sebagai opini nasional FRI tentang Pemilu 2004, yang akan dipublikasikan pada hari keempat setelah pemilu.

Mengingat operasional pekerjaan yang pada saat pemilu akan melibatkan sekitar 160.000 pemantau, maka FRI dalam tabulasi secara paralel akan bekerja sama dengan NDI dan LP3ES serta kegiatan di tingkat kecamatan dengan melibatkan LSM.

Kehadiran lembaga pemantau seperti FRI diharapkan akan memberikan kontribusi penting bagi peningkatan kualitas dan kredibilitas selama proses dan hasil pemilu 2004 ini sehingga secara keseluruhan akan semakin meningkatkan kualitas demokrasi di tanah air tercinta ini. Semoga. (han)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Hanna Hanifah
Tags: paguyuban pasundanpasundan


Related Posts

Bappenas ke SMP Pasundan 1 Bandung
HEADLINE

Kementerian PPN/Bappenas Tinjau SMP Pasundan 1 Bandung, Beri Rekomendasi Penanganan Pasca Atap Kelas Roboh

4 November 2025
Siswa SMP Pasundan 1 Bandung
HEADLINE

Pasca Atap Roboh, Kegiatan Belajar di SMP Pasundan 1 Bandung Berjalan Normal

4 November 2025
SMP Pasundan 1 Bandung
HEADLINE

SMP Pasundan 1 Bandung: Sekolah Legendaris di Balonggede, Warisan Pendidikan Paguyuban Pasundan

3 November 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” karya LS Dwi Murni tampil di Bandung, angkat isu pernikahan anak dan penyalahgunaan kuasa lewat pesan moral dan budaya. (Eci/pasjabar)
HEADLINE

Sandiwara Sunda “Pernikahan Dini” Angkat Isu Sosial di Rumentang Siang Bandung

4 November 2025

Bandung, www.pasjabar.com -- Isu sosial tentang penyalahgunaan kuasa dan pelanggaran etika dalam masyarakat diangkat lewat pertunjukan sandiwara...

Kiper AC Milan, Mike Maignan, merayakan golnya di akhir pertandingan Serie A Italia antara AC Milan dan AS Roma di Stadion San Siro, Milan, pada 2 November 2025. (Isabella BONOTTO / AFP)

Mike Maignan Bersinar, Tapi AC Milan Terancam Kehilangan Sang Kiper!

4 November 2025
Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, harus mengakui keunggulan Mia Blichfeldt dari Denmark pada final Hylo Open 2025 di Saarbruecken, Jerman, 2 November 2025. (TANGKAPAN LAYAR BWF TV)

Mia Blichfeldt Taklukkan Putri KW, Juara Hylo Open 2025!

4 November 2025
Angin puting beliung terjang Ujung Berung, Bandung. Puluhan rumah rusak, pohon tumbang, dan warga panik. Petugas BPBD lakukan evakuasi dan pembersihan. (Uby/pasjabar)

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

4 November 2025
Persib vs Selangor

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

4 November 2025

Highlights

Angin Puting Beliung Hantam Bandung, Puluhan Rumah Rusak!

Persib Optimistis Hadapi Selangor di AFC Champions League, Thom Haye: Tim Semakin Solid!

Luis Enrique Siap Tantang Dominasi Bayern di Parc des Princes

Arne Slot Waspadai Aksi Gila Vinicius Junior di Anfield!

Biaya Haji 2026 Turun Dua Juta Rupiah

Malam Ini Timnas Indonesia U-17 Hadapi Zambia di Piala Dunia U-17 2025 Qatar

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.