BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (FKIP Unpas) angkatan 2021 yang akan mengikuti KKN Tematik 2024 diwajibkan untuk mengikuti pelatihan dan pembekalan demi memastikan kelancaran kegiatan KKN tersebut.
Pelepasan mahasiswa untuk KKN dijadwalkan pada 15 Agustus 2024, dan penutupannya pada 19 Agustus 2024.
Pelatihan KKN FKIP Unpas 2024 diadakan di Aula Universitas Pasundan Lantai 3 pada Selasa (6/8/2024) dilansir dari Unpas.ac.id.
Acara ini dihadiri oleh Dekan FKIP Unpas, Dr. Hj. Dini Riani, S.E., M.M., Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, Alumni, Agama dan Budaya, Dr. Saiful Al Mujab, M.Pd, serta perwakilan dari setiap program studi di FKIP, Camat Sagalaherang, Sekretaris Camat Sagalaherang, dan civitas akademika lainnya.
Sebanyak 245 mahasiswa akan mengikuti KKN Tematik 2024, dan mereka akan ditempatkan di Subang dengan pendampingan dari Dosen Pembimbing Lapangan.
Distribusi penempatan mahasiswa adalah sebagai berikut: 40 mahasiswa di Desa Leles, 41 mahasiswa di Desa Sagalaherang Kidul, 41 mahasiswa di Desa Sagalaherang Kaler, 41 mahasiswa di Desa Sukamandi, 41 mahasiswa di Desa Cicadas, dan 41 mahasiswa di Desa Dayeuhkolot.
Dekan FKIP Unpas, Dr. Hj. Dini Riani, menekankan bahwa meskipun mahasiswa berasal dari berbagai daerah, mereka harus tetap menunjukkan karakter khas Sunda yang ramah, sopan, toleran, dan santun.
“Mahasiswa Unpas bukan hanya dari Jawa Barat saja. Artinya nyunda itu bisa dari mana pun berasal. Tunjukkan karakter orang Sunda yang ramah, sopan, toleran, santun. Jadi harus Nyantri, Nyunda, Nyakola,” kata Dekan FKIP Unpas.
Ia juga menekankan pentingnya sikap yang baik dan menghormati budaya lokal, serta mengingatkan mahasiswa untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam lagu Indonesia Raya.
“Harus ada perubahan menjadi lebih baik sebelum dan sesudah KKN. Titip cara bersikap, berbicara, berpakaian sopan. Sebab masyarakat akan menilai Anda,” pesan Dini.
Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, Alumni, Agama dan Budaya, Dr. Saiful Al Mujab, menjelaskan bahwa KKN Tematik berfungsi sebagai proses pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat, yang memungkinkan mahasiswa untuk mengidentifikasi dan menangani berbagai masalah pembangunan yang dihadapi masyarakat setempat.
Program kerja (proker) KKN akan berfokus pada bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan dan lingkungan, seni, budaya dan pariwisata, kepemudaan dan olahraga, serta administrasi desa.
Setiap kelompok mahasiswa akan terlibat dalam salah satu dari enam proker ini, dengan masing-masing kelompok terdiri dari sekitar 40 mahasiswa.
“Rata-rata setiap kelompok 40 mahasiswa, dibagi ke dalam 6 proker ini. Jadi sekitar 8 kelompok,” tandasnya. (han)