BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan aliran anak Waduk Saguling di Desa Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, mengering.
Hujan yang tak kunjung turun selama dua bulan terakhir ini membuat ketinggian air waduk menyusut dari awalnya 15 meter, kini hanya tersisa 2 meter saja.
Mengeringnya aliran anak Waduk Saguling ini dimanfaatkan oleh sejumlah warga untuk bercocok tanam.
Salah satunya dilakukan oleh Eros dan keluarganya. Mereka menanam cabai di pinggiran waduk yang mengering.
Warga yang merupakan petani musiman ini memanfaatkan air waduk yang masih tersisa untuk mengairi lahan kebun cabai mereka dengan luas 1000 meter persegi.
Para petani ini bisa memanen cabai dua bulan kemudian, yang hasilnya dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Dengan adanya lahan yang mengering ini, kami bisa menanam cabai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Eros, seorang petani.
Namun, jika musim kemarau berakhir dan air waduk kembali meninggi, para petani tidak bisa lagi menanam kebun cabai.
Dengan memanfaatkan lahan kering akibat kemarau, para warga, khususnya petani, bisa mencari makan selama musim kemarau ini. (uby)