HEADLINE

Pidato Kenegaraan Terakhir Presiden Jokowi: Pencapaian dan Rencana APBN 2025

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dalam pidato kenegaraan terakhir yang disampaikan di hadapan Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR/DPD RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta pada Jumat (16/8/2024), Presiden Joko Widodo menyampaikan refleksi mendalam mengenai pencapaian pemerintahannya serta rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Tahun Anggaran 2025.

Pidato kenegaraan ini merupakan yang terakhir kalinya disampaikan Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia, menjelang akhir masa jabatannya.

Presiden Jokowi memulai pidatonya dengan ungkapan terima kasih yang mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungan dan kerjasama mereka selama satu dekade terakhir.

“Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia. Kita sebagai sebuah bangsa yang besar telah berhasil melintasi berbagai tantangan dan mencapai banyak kemajuan hingga saat ini,” ujar Jokowi dengan nada penuh rasa syukur.

Pencapaian Pemerintahan Jokowi

Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan berbagai pencapaian besar yang telah diraih selama masa pemerintahannya. Beberapa pencapaian utama yang disorot meliputi:

  • Pembangunan Infrastruktur: Selama sepuluh tahun terakhir, pemerintah berhasil membangun 366.000 kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, serta 2.700 kilometer jalan tol baru dan 6.000 kilometer jalan nasional. Jokowi juga mengungkapkan pencapaian dalam pembangunan 50 pelabuhan dan bandara baru, 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
  • Penurunan Biaya Logistik dan Peningkatan Daya Saing: Biaya logistik Indonesia berhasil turun dari 24 persen menjadi 14 persen. Selain itu, daya saing Indonesia meningkat dari peringkat 44 ke peringkat 27 pada tahun 2024.
  • Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan: Jokowi menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten di kisaran 5,0%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global. Selain itu, nilai ekspor Indonesia naik lebih dari 70%, mencapai 259 miliar dolar AS pada tahun 2023, dan neraca transaksi berjalan terus menguat dengan surplus neraca dagang selama 51 bulan terakhir.

Presiden juga mengungkapkan kepuasan atas penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,8% dan penurunan tingkat kemiskinan yang tajam menjadi 9,03% di tahun 2024. Angka kemiskinan ekstrem juga menunjukkan penurunan signifikan menjadi 0,83%.

Rencana APBN 2025

Menyusul pemaparan pencapaian, Presiden Jokowi beralih ke rencana APBN 2025 yang dirancang untuk melanjutkan dan memperkuat kemajuan ekonomi serta sosial Indonesia. Beberapa poin utama dari rencana tersebut antara lain:

  • Belanja Negara: APBN 2025 direncanakan mencapai Rp3.613,1 triliun, dengan rincian belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.693,2 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp919,9 triliun. Alokasi besar juga diberikan untuk sektor pendidikan dengan Rp722,6 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp504,7 triliun, dan kesehatan sebesar Rp197,8 triliun.
  • Pendidikan dan Kesehatan: Anggaran pendidikan diarahkan untuk peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, pengembangan sekolah unggulan, serta perluasan program beasiswa. Untuk sektor kesehatan, anggaran akan digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan, percepatan penurunan stunting, dan penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis.
  • Infrastruktur: Pemerintah merencanakan anggaran sebesar Rp400,3 triliun untuk pembangunan infrastruktur yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, pangan, energi, serta keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
  • Pendapatan dan Pembiayaan: Pendapatan negara pada tahun 2025 direncanakan sebesar Rp2.996,9 triliun, terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.490,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun. Defisit anggaran diperkirakan sebesar 2,53% terhadap PDB atau Rp616,2 triliun.

Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan pesan perpisahan dan harapan untuk masa depan. Ia mengingatkan bahwa pidato kenegaraan tahun depan akan disampaikan oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Jokowi juga meminta maaf jika selama masa pemerintahannya ada harapan masyarakat yang belum dapat diwujudkan.

“Kami mohon maaf jika ada kekurangan selama masa pemerintahan kami. Ini adalah yang terbaik yang bisa kami upayakan untuk bangsa dan negara Indonesia,” tuturnya.

Presiden Jokowi menutup pidatonya dengan harapan agar pembahasan RAPBN 2025 dilakukan secara konstruktif dan efektif untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan ridho-Nya bagi kita semua dalam melaksanakan tugas dan amanah untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia,” pungkasnya dengan penuh harapan. (jbe)

Jhon Be

Recent Posts

WJIS 2024, Jawa Barat Alami Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…

6 jam ago

Pelajaran untuk Persib Usai Dipermalukan Port FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menelan pil pahit. Melawan Port FC dalam laga perdana Grup F AFC…

8 jam ago

Pengungsi Gempa Cibeureum Antre Panjang Demi Minuman Hangat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan pengungsi gempa di Cibeureum, Kabupaten Bandung, rela mengantre panjang demi mendapatkan…

9 jam ago

Tenda Terpasang, Pengungsi Gempa Kertasari Masih Kekurangan Bantuan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Lebih dari 10 tenda pengungsian telah dipasang di lokasi evakuasi korban gempa…

9 jam ago

Port FC Permalukan Persib di Si Jalak Harupat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menuai kekalahan saat menjamu Port FC dalam laga perdana Grup…

9 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

10 jam ago