WWW.PASJABAR.COM — Dalam sejarah hari ini 25 tahun yang lalu, mendiang Sven-Goran Eriksson memimpin Lazio mengalahkan Manchester United yang baru meraih treble di Piala Super Eropa.
Jagat sepak bola sedang berduka oleh kepergian Sven-Goran Eriksson.
Pelatih legendaris asal Swedia ini meninggal dunia pada Senin (26/8/2024) dalam usia 76 tahun.
Pada Januari lalu, Eriksson mengungkapkan bahwa dirinya mengidap kanker pankreas stadium akhir dan tinggal memiliki maksimal 1 tahun untuk hidup.
Karier melatih Eriksson terbentang sejak 1977 hingga 2019.
Berbagai tim pernah merasakan besutan tangan pria kelahiran 5 Februari 1948 ini.
Dari IFK Goteborg, Benfica, AS Roma, Fiorentina, Sampdoria, Lazio, sampai Timnas Inggris, Timnas Meksiko, Timnas Pantai Gading, dan Timnas Filipina.
Periode terbaik Eriksson tak bisa dibantah didapatkannya bersama Lazio pada selang 1997-2001.
Lazio dibawanya menjuarai Liga Italia 2000, Coppa Italia 1998, 2000, dan Piala Super Italia 1998, 2000.
Bersama klub ibu kota Liga Italia itu, Eriksson juga mampu meraih trofi level kontinental yakni Piala Winners dan Piala Super Eropa 1999.
Pencapaian Eriksson menjuarai Piala Super Eropa 1999 sangat istimewa.
Pasalnya, tim yang dikalahkan Lazio adalah Manchester United yang meraih treble dengan menjuarai Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions pada musim 1998-1999.
Yang menarik, momen suksesnya Lazio mengalahkan pasukan treble Manchester United terjadi nyaris tepat 25 tahun dari tanggal berpulangnya Eriksson.
Duel Lazio melawan Manchester United di Piala Super Eropa 1999 berlangsung pada 27 Agustus 1999 di Stade Louis II, Monaco.
Diasuh Sir Alex Ferguson, Manchester United menurunkan para pahlawan treble-nya.
Ada Teddy Sheringham, Ole Gunnar Solksjaer, Andy Cole, Paul Scholes, Roy Keane, David Beckham, dan Gary Neville di dalam jajaran starter.
Sementara itu, Eriksson memainkan antara lain Alessandro Nesta, Sinisa Mihajlovic, Dejan Stankovic, Juan Sebastian Veron, Matias Almeyda, Pavel Nedved, dan pelatih Inter Milan saat ini, Simone Inzaghi.
Rencana Sven-Goran Eriksson sempat tidak berjalan ketika Inzaghi harus keluar dari lapangan di pertengahan babak pertama karena cedera.
Namun, Eriksson membuat keputusan tepat dalam memilih pemain pengganti Inzaghi.
Striker asal Cile, Marcelo Salas, justru menjadi pahlawan Lazio.
Dia mencetak gol pada menit ke-35 dengan sebuah tembakan di dalam kotak penalti.
Manchester United berusaha melakukan comeback seperti cerita heroik mereka tatkala meraih treble.
Tetapi, tidak ada lagi gol yang tercipta pada pertandingan itu.
Di luar perkiraan orang, Lazio menang 1-0 atas Manchester United untuk menjadi juara Piala Super Eropa.
Beberapa tahun setelah pertandingan itu, Ferguson mendapatkan pertanyaan apakah memiliki penyesalan sepanjang kariernya sebagai pelatih.
Pelatih legendaris Man United itu langsung menyebut laga melawan Eriksson dan Lazio di Piala Super Eropa 1999.
“Pada 1999 kami kalah di Piala Super Eropa dari Lazio, yang saat itu merupakan tim terbaik di dunia,” kata Ferguson.
“Itu barangkali memori paling menyakitkan yang saya alami.”