PASPENDIDIKAN

Aweuhan Pasundan: Bagian II Religi “Jangan Benturkan Islam dengan Sunda”

ADVERTISEMENT
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. (foto: pasjabar)

Oleh: Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – (BANDUNG, (PR).) Pengurus Besar Paguyuban Pasundan mengimbau keluarga besarnya dan seluruh masyarakat Jawa Barat untuk tetap memelihara serta menjaga sinergi antara kearifan nilai-nilai Sunda dan keagungan Islam. Dengan demikian, keharmonisan antarseluruh komponen masyarakat di Jabar terus terjaga.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Paguyuban Pasundan M Didi Turmudzi, Kamis (26/11/2015) di Bandung. Seruan sebagai tanggapan atas laporan pelecehan budaya dan bahasa, yang diduga dilakukan Ketua Front Pembela Islam Rizieg Syihab. Rizieg diduga mempelesetkan salam ”sampurasun” menjadi “campur racun”. Rizieg akhirnya dilaporkan Denda Alamsyah dari Angkatan Muda Siliwangi kepada Polda Jabar.

Paguyuban Pasundan juga menyesalkan ucapan Rizieg Syihab yang telah menyinggung masyarakat penutur bahasa Sunda. “Karena itu, kami meminta agar Habib Rizieg menyampaikan permohonan maaf. Kami pun mengimbau, setiap figur publik terlebih tokoh agama, agar lebih peka terhadap kondisi kebudayaan setempat demi merawat jalinan keindonesiaan yang memang plural. Selayaknya, setiap tokoh dan figur Publik dapat bijaksana bersikap dan berbicara karena akan didengar oleh umat dan masyarakat,” katanya.

Didi juga khawatir dengan merebaknya kasus itu. “Terus terang, saya hariwang (khawatir) Islam dibenturkan dengan Sunda, Selama ini di Jabar sudah kondusif. Ulah diadu-adukeun. Hayu urang jaga lembur, sing alakur,” ucapnya.

Ia menambahkan, dalam setiap diskusi tentang relasi budaya dan agama, dalam hal ini Islam, Paguyuban Pasundan senantiasa menempatkan dua hal itu tidak dalam posisi diametral. Justru dua hal ini adalah kesatuan yang sinergis dan terinternalisasi dalam sanubari orang Sunda,” ujarnya.

Mendalamnya proses internalisasi keislaman ke dalam karakter kehidupan urang Sunda, kata Didi, menjadikan Islam sebagai bagiah identitas urang Sunda. “Meminjam istilah Azyumardi Azra, Islam bagi urang Sunda menjadi supra identity. Bahkan ada suatu asumsi yang ingi dibangun bahwa Islam bisa nanjung melalui budaya Sunda dan sebaliknya budaya Sunda bisa mekar dengan semangat keislaman,” ujarnya.

Secara keseluruhan, identitas kesundaan identik dengan keislaman seperfi juga kaum Melayu di Malaysia. “Kenyataan ini dapat diuji dengan membuktikan bagaimana upacara-upacara adat Sunda sepe perkawinan, khitanan, kematian, ‘kelahiran bayi sampai syukura bertaburan simbol-simbol dan syariat keislaman,” katanya. (han)

Hanna Hanifah

Recent Posts

WJIS 2024, Jawa Barat Alami Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…

4 jam ago

Pelajaran untuk Persib Usai Dipermalukan Port FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menelan pil pahit. Melawan Port FC dalam laga perdana Grup F AFC…

6 jam ago

Pengungsi Gempa Cibeureum Antre Panjang Demi Minuman Hangat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan pengungsi gempa di Cibeureum, Kabupaten Bandung, rela mengantre panjang demi mendapatkan…

6 jam ago

Tenda Terpasang, Pengungsi Gempa Kertasari Masih Kekurangan Bantuan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Lebih dari 10 tenda pengungsian telah dipasang di lokasi evakuasi korban gempa…

6 jam ago

Port FC Permalukan Persib di Si Jalak Harupat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menuai kekalahan saat menjamu Port FC dalam laga perdana Grup…

7 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

8 jam ago