BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat adanya 13 kasus monkeypox dari tahun 2023 hingga 2024.
Untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet ini, Dinas Kesehatan Jabar melakukan pemantauan di setiap fasilitas kesehatan di wilayahnya.
Namun, Dinas Kesehatan Jabar juga menyebut bahwa para penderita monkeypox umumnya adalah pelaku penyimpangan seksual.
Penyebaran virus monkeypox di Indonesia terus meluas dengan total 88 kasus ditemukan, di mana 13 kasus di antaranya berada di Jawa Barat.
Pada tahun 2023, Dinas Kesehatan Jabar mencatat 11 kasus, sementara dua kasus lainnya ditemukan pada bulan Mei tahun ini.
Untuk mengatasi penyebaran penyakit ini, Dinas Kesehatan Jabar melakukan surveilans atau pemantauan di semua fasilitas kesehatan di Jawa Barat.
Selain itu, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar kini sudah mampu memeriksa spesimen monkeypox, namun hasilnya memerlukan persetujuan dari Menteri Kesehatan.
Vini Adiani Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pelacakan kontak erat, terutama anggota keluarga serumah dari penderita monkeypox untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh penderita monkeypox yang tercatat adalah pelaku penyimpangan seksual.
Masyarakat yang baru pulang dari luar negeri, khususnya dari benua Afrika, dan mengalami gejala seperti demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam atau lesi kulit, diminta untuk segera mengunjungi rumah sakit terdekat. (uby)