HEADLINE

Ke Mana Arah Ekonomi Indonesia di 2024

ADVERTISEMENT

Oleh: Farid Riadi

Dosen Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan Dpk. Magister Manajemen Program Pascasarjana Unpas 

Pada tahun 2024, ekonomi Indonesia berada di titik krusial dengan tantangan yang datang dari dalam dan luar negeri. Setelah pandemi COVID-19 mereda, pemulihan ekonomi Indonesia mulai terlihat. Namun, ketidakpastian global yang semakin kompleks—seperti kebijakan moneter ketat negara maju dan ketegangan geopolitik—masih menjadi ancaman. Dalam situasi ini, kita perlu bertanya: Apakah ekonomi Indonesia cukup kuat menghadapi gejolak ini, atau justru berada di ambang krisis yang lebih besar?

Tantangan Global: Tekanan Eksternal

Sejak pandemi berakhir, pemulihan ekonomi dunia berjalan dengan pola yang tidak merata. Inflasi yang tinggi di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa, mendorong kebijakan moneter ketat. Dampaknya langsung terasa di Indonesia dengan arus modal yang keluar, tekanan pada nilai tukar rupiah, dan peningkatan biaya pinjaman luar negeri. Ini adalah kondisi klasik yang sering kali dialami negara-negara berkembang saat siklus kebijakan moneter global berubah.

Selain itu, ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, serta persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, mengganggu rantai pasok global. Situasi ini berdampak pada ketidakpastian harga energi dan bahan baku. Ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas seperti batu bara, minyak sawit, dan nikel membuat perekonomian kita rentan terhadap fluktuasi harga global. Untuk mengurangi kerentanan ini, kita perlu segera mengurangi ketergantungan pada komoditas.

Kebijakan Domestik

Dalam menghadapi gejolak global, kebijakan domestik harus lebih diarahkan untuk memperkuat ekonomi nasional. Program pemulihan ekonomi pasca-pandemi seperti insentif fiskal dan moneter memang sudah berjalan, tetapi belum cukup menyentuh persoalan-persoalan struktural yang lebih mendalam. Ketimpangan ekonomi antarwilayah, misalnya, masih mencolok. Meski infrastruktur sudah mulai dibangun di luar Jawa, hasilnya belum terasa signifikan.

Salah satu kuncinya terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Pembangunan infrastruktur tanpa diiringi dengan peningkatan kualitas SDM tidak akan optimal. Ekonomi Indonesia membutuhkan reformasi besar-besaran dalam bidang pendidikan, pelatihan kerja, dan sistem kesehatan untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih kompetitif di era global.

Reformasi birokrasi juga menjadi hal yang mendesak. Lambannya birokrasi, tumpang tindih regulasi, serta korupsi masih menjadi penghalang utama bagi dunia usaha. Tanpa perbaikan tata kelola pemerintahan, iklim investasi akan tetap stagnan. Hal ini harus menjadi prioritas pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi asing yang berkualitas, terutama di sektor-sektor non-komoditas.

Peluang Ekonomi Digital dan Energi Terbarukan

Meski menghadapi tantangan besar, masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan, terutama di sektor ekonomi digital dan energi terbarukan. Ekonomi digital, yang berkembang pesat selama pandemi, terus tumbuh menjadi motor utama perekonomian Indonesia. Dengan populasi muda yang akrab dengan teknologi, Indonesia berpeluang menjadi kekuatan digital terbesar di Asia Tenggara. Namun, infrastruktur digital dan regulasi masih perlu diperbaiki untuk mendukung perkembangan sektor ini secara lebih luas.

Pembangunan infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia harus dipercepat agar konektivitas internet merata. Selain itu, pemerintah harus segera menyusun regulasi yang adaptif dan mendukung perkembangan teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan big data. Tanpa regulasi yang tepat, Indonesia berisiko kehilangan daya saing di sektor ini.

Transisi energi juga merupakan agenda penting. Tekanan global untuk mengurangi emisi karbon semakin meningkat, dan Indonesia harus mempersiapkan diri untuk berperan aktif dalam transisi energi ini. Negara kita memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan geothermal. Namun, kebijakan yang mendukung investasi di sektor energi bersih masih sangat terbatas. Pemerintah harus segera menyediakan insentif yang menarik bagi investor untuk mempercepat transisi ke energi terbarukan.

Reformasi Struktural

Pemulihan ekonomi yang hanya berfokus pada jangka pendek tidak cukup. Indonesia memerlukan reformasi struktural yang lebih mendalam agar bisa tumbuh secara berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur fisik dan ketergantungan pada komoditas tidak akan cukup untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

Reformasi di sektor pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan harus menjadi prioritas utama. Perpajakan yang lebih adil dan progresif juga diperlukan untuk menciptakan sistem ekonomi yang inklusif. Hanya dengan reformasi ini Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Peran sektor swasta juga tidak boleh diabaikan. Pemerintah perlu memperkuat kemitraan dengan sektor swasta untuk mempercepat pembangunan, khususnya di bidang energi dan teknologi. Sektor swasta yang kuat akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Arah Ekonomi Indonesia

Ke mana arah ekonomi Indonesia pada tahun 2024? Jawaban atas pertanyaan ini memerlukan kebijakan yang berani dan langkah yang strategis. Diversifikasi ekonomi, peningkatan kualitas SDM, reformasi birokrasi, serta pengembangan ekonomi digital dan energi hijau adalah kunci untuk menciptakan ekonomi yang lebih tangguh.

Meski tantangan global mungkin sulit dikendalikan, kebijakan domestik yang tepat dapat membantu Indonesia tetap berada di jalur pertumbuhan. Dengan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kita bisa menjawab tantangan ini dengan optimisme realistis, dan membangun ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan. (*)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Pelajaran untuk Persib Usai Dipermalukan Port FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menelan pil pahit. Melawan Port FC dalam laga perdana Grup F AFC…

1 jam ago

Pengungsi Gempa Cibeureum Antre Panjang Demi Minuman Hangat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan pengungsi gempa di Cibeureum, Kabupaten Bandung, rela mengantre panjang demi mendapatkan…

2 jam ago

Tenda Terpasang, Pengungsi Gempa Kertasari Masih Kekurangan Bantuan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Lebih dari 10 tenda pengungsian telah dipasang di lokasi evakuasi korban gempa…

2 jam ago

Port FC Permalukan Persib di Si Jalak Harupat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menuai kekalahan saat menjamu Port FC dalam laga perdana Grup…

3 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

3 jam ago

Jawa Timur Tambah Emas PON XXI Aceh – Sumut 2024, Setelah Kalahkan Jawa Barat di Cabor Sepak Bola

WWW.PASJABAR.COM -- Kontingen Jawa Barat bertemu kontingen Jawa Timur di final cabor sepak bola PON…

7 jam ago