BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengetahuan tentang pengelolaan sampah perlu dimulai sejak dini, terutama dari lingkup keluarga agar seluruh mampu kelola sampah dengan baik.
Kelurahan Cibaduyut Kidul berupaya mendukung hal tersebut melalui sosialisasi untuk kelola sampah kepada peserta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta orang tua mereka.
Lurah Cibaduyut Kidul, Dini Amalia, menjelaskan bahwa sosialisasi pengelolaan sampah kini difokuskan pada lingkungan sekolah dan PAUD, selain kepada warga yang sudah lebih dahulu mendapatkan edukasi di tingkat RW.
“Saat ini pengelolaan sampah fokusnya di PAUD atau sekolah. Kalau kepada warga, edukasi sosialisasi sudah diberikan di tiap RW,” ujarnya.
Sosialisasi ini sudah berlangsung selama satu tahun, mencakup edukasi kepada siswa PAUD dan juga orang tua mereka.
Di beberapa PAUD, terdapat bank sampah yang melibatkan langsung peserta didik dan orang tua dalam praktik pengelolaan sampah.
Salah satu contoh adalah Bank Sampah Unit Anyelir di RW 04, yang juga berfungsi sebagai bank sampah induk bagi warga.
Setiap minggu, tepatnya hari Kamis, Bank Sampah Unit Anyelir mengadakan kegiatan penimbangan sampah non-organik yang dibawa oleh anak-anak PAUD dan orang tua.
Selain membawa sampah, mereka juga diwajibkan membawa buku tabungan khusus untuk mencatat hasil penyerahan sampah yang kemudian dikonversi ke nilai rupiah.
“Anak PAUD dan orang tua siswa wajib membawa sampah non-organik yang nantinya akan dicatat dalam buku tabungan mereka. Hasil dari tabungan ini bisa diambil setiap enam bulan sekali,” jelas Dini.
Sosialisasi ini disambut antusias oleh para orang tua yang juga menerapkan pengelolaan sampah di rumah masing-masing.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah terus meningkat, dimulai dari keluarga hingga meluas ke lingkungan masyarakat yang lebih luas. (han)