HEADLINE

Ekowisata Sunda Wiwitan di Kampung Cireundeu Dorong Pemberdayaan Perempuan

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Peneliti Pusat Riset Agama dan Kepercayaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Warnis, menyoroti peran penting ekowisata di Kampung Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat.

Tentunya dalam meningkatkan ekonomi kaum perempuan sekaligus memperkuat keimanan mereka yang memeluk keyakinan Sunda Wiwitan.

Dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Selasa (15/10/2024), Warnis menjelaskan bahwa ekowisata di kampung tersebut tidak hanya berkaitan dengan aspek lingkungan. Tetapi juga menjadi sarana untuk memperdalam spiritualitas.

“Ada sinergi antara pelestarian lingkungan, spiritualitas, dan pemberdayaan ekonomi. Ekowisata dapat menjadi jembatan yang menghubungkan nilai-nilai religius dengan tindakan pelestarian lingkungan,” ujar Warnis, dilansir dari Antara.

Di Kampung Cireundeu, perempuan memainkan peran signifikan dalam berbagai kegiatan ekowisata. Seperti pengelolaan homestay, jasa pemandu wisata, hingga menjadi penghubung antara wisatawan dan masyarakat lokal.

Mereka juga berbagi pengetahuan mengenai tradisi serta praktik berkelanjutan yang dipraktikkan oleh komunitas setempat.

Salah satu bentuk kontribusi ekonomi perempuan di kampung ini adalah pengelolaan singkong menjadi produk makanan tradisional.

Singkong yang awalnya hanya dikonsumsi oleh warga karena keyakinan untuk tidak makan nasi, kini telah berkembang menjadi komoditas bernilai ekonomis.

Peran perempuan dalam ekowisata tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi, tetapi juga menciptakan pengalaman spiritual melalui ritual tradisional.

Warnis mencontohkan kegiatan penanaman pohon yang disertai dengan doa sebagai bentuk penghormatan terhadap alam, yang menciptakan rasa syukur dan koneksi yang lebih mendalam dengan lingkungan.

Keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekowisata ini, lanjut Warnis, memberikan mereka kesempatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai spiritual Sunda Wiwitan dan memperkuat hubungan dengan alam.

Hal ini juga berdampak pada penguatan identitas budaya lokal tanpa terganggu oleh kehadiran wisatawan dari luar.

Warnis menekankan pentingnya model pengembangan ekowisata yang inklusif dan berkelanjutan agar potensi perempuan, peningkatan spiritualitas, serta keberlanjutan lingkungan dapat tercapai secara sinergis di Kampung Cireundeu. (han)

Hanna Hanifah

Recent Posts

Selena Gomez Ungkap Alami SIBO, Ini Penjelasan Ahli

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Selena Gomez baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengalami masalah pencernaan yang disebut…

7 jam ago

Jalur Alternatif Bandung-Garut Kembali Lancar Usai Pohon Tumbang

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Polres Garut memastikan arus lalu lintas di jalur alternatif Bandung-Garut, wilayah Kamojang,…

8 jam ago

Erick Thohir: Dukungan Swasta Kunci Transformasi Sepak Bola Nasional

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para sponsor…

9 jam ago

Kementerian PPPA Targetkan UPTD PPA di Semua Daerah pada 2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah…

10 jam ago

Riksa Latifah Melakukan Hobi Sambil Mengejar Mimpi

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang…

10 jam ago

Banjir Meluas di Kabupaten Bandung, 12.250 Keluarga Terkena Dampak

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Banjir yang melanda di Kabupaten Bandung sejak Rabu, 20 November hingga Minggu…

11 jam ago