WWW.PASJABAR.COM — Beragam pendapat mengemukakan jika Shin Tae-yong salah taktik saat Timnas Indonesia dikalahkan China 1-2. Menanggapi ini, PSSI menegaskan ogah intervensi.
Dalam laga itu, Shin Tae-yong melakukan beberapa pergantian di tubuh skuad utama dibanding dengan laga sebelumnya saat Garuda dijamu Bahrain dalam matchday keempat ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Malik Risaldi, Thom Haye, dan Sandy Walsh yang sebelumnya menjadi starter, diputuskan duduk di bangku cadangan.
Selain itu, Calvin Verdonk dijadikan bek tengah sebelah kiri ketimbang menjadi bek kiri. Di babak kedua ada juga eksperimen Pratama Arhan dimainkan di sisi kanan.
Shin Tae-yong dinilai mengambil resiko yang berujung kekalahan saat gambaran skuad utama sebenarnya sudah didapat. Misalnya Rizky Ridho yang sudah padu dengan Jay Idzes, tapi malah diganti Mees Hilgers yang baru datang.
Atau juga dicadangkannya Thom Haye yang disebut sebagai otak permainan Timnas Indonesia. Tanpa pemain Almere City itu, kreativitas lini tengah berkurang.
“Satu hal yang pasti, Pak Ketum (Erick Thohir) bilang tidak boleh intervensi pelatih. Jadi kami harus hormati apapun taktik yang diambil,” kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga kepada wartawan.
“Tidak boleh diintervensi. Tapi setelah (taktik) diterapkan, pelatih bisa tanya ‘kenapa ambil langkah seperti ini?’ Pokoknya jangan pernah intervensi pelatih,” ujarnya menambahkan.
Shin Tae-yong yang dinilai salah taktik, membuat membuat target empat poin dalam dua laga gagal tercapai. Sebelum dikalahkan China, Timnas Indonesia ditahan Bahrain 2-2.
Sehingga cuma satu poin yang didapat Garuda dari target empat poin. Target keseluruhan yakni 15 poin di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 pun menjadi semakin sulit dikejar.