Oleh : Prof.Dr.H.M Didi Turmudzi M.Si (Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan)
Pendidikan Harus Disempurnakan
Pendidikan dan pengajaran di Indonesia era Pemerintahan Pak Prabowo harus disempurnakan.
Hal ini karena pendidikan di Indonesia yang telah kita selenggarakan belum berhasil dalam melahirkan pemimpin-pemimpin nasional ataupun anak bangsa yang tangguh.
Hal ini harus dilakukan agar berkemampuan melaksanakan dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan ini. Oleh karena itu kurikulum Pendidikan, terutama Pendidikan tinggi harus disempurnakan.
Selain itu lembaga pendidikan swasta, pemerintah pun harus memberi perhatian besar untuk lembaga pendidikan swasta.
Hal ini karena pendidikan swasta telah berkontribusi besar dalam pembangunan bangsa, jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
Oleh karena itu pemerintah agar memberi perhatian besar kepada Lembaga Pendidikan Swasta.
Indonesia akan Lebih Berprestasi di Dunia
Saya memiliki optimisme terhadap kepemimpinan Pak Prabowo terutama prestasi Indonesia dikancah dunia.
Itu karena Presiden Indoensia Prabowo Subianto ini menguasai bahasa asing dengan baik, kedua beliau memiliki sosok keberanian menyampaikan pendapat.
Dan itu menjadi modal awal kepercayaan bagi masayakat Indonesia ke dunia, untuk memeperlihatkan jadi diri dan kehormatan bangsanya.
Bagaimanapun juga Pak Prabowo sudah hapal benar dan memahami tentang kondisi itu, sehingga mampu memberikan pendapatnya di dunia.
Pemekaran Cukup Kabupaten-Kota
Saya juga berpendapat jika Presiden Prabowo sebaiknya melalui Menteri Dalam Negeri tidak melakukan pemekaran khususnya untuk Provinsi Jawa Barat.
Jadi pemekaran daerah cukup kabupaten – Kota saja, bukan provinsi, karena pemekaran kabupaten-kota itu terkait langsung dengan kesejahteraan masyarakat.
Karena saya menilai jika pemekaran dilakukan di tingkat provinsi maka itu dapat menimbulkan konflik internal.
Contoh jika Cirebon dipecah menjadi provinsi sendiri terpisah dari Povinsi Jawa Barat, maka nanti aka nada protes dari daerah di Majalengka yang bilang saya tidak masuk ke orang Cirebon, tapi lebih ke Sunda, jadi bisa konflik internal.
Oleh karenanya jika pemekaran dilakukan ditingkat Provinsi maka akan terjadi perpecahaan internal daerah.
Selain itu dipecahnya Provinsi idak akan otomoatis meningkatkan kesejahteraan masyarakat, justru yang akan berdampak ke kesejahteraan itu pemekeran untuk tingkat Kabupaten- kota.
Karena dengan pemekaran kabupaten-Kota akan menyerap APBN yang besar, dan Jabar memang salah satu yang terambat dalam pemkearan kabupaten-kota,
sehingga penyerapan APBN ke Jabar itu kecil dibanding provinsi lainnya, seperti Jateng dan Jatim.
Selain itu, jumlah warga yang paling banyak di Indonesia seharusnya membuat Jabar mendapat kesempatan lebih besar baik dari hak kesempatan bekerja,
dan pemerataan kesejahteraan dan peningkatan SDM. Sehingga Jabar seharusnya mendapat perhatian dan prioritas lebih besar. (*)