BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Empat tokoh di lingkungan Paguyuban Pasundan berada di jajaran Kabinet Merah Putih, untuk membantu di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Keempat tokoh Paguyuban Pasundan itu yakni
1.Prof. Dr. H. Sanitiar Burhanuddin, S.H., M.M.
(Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan)
Menjadi Jaksa Agung RI
2.Dr. Agus Gumiwang Kartasasmita, M.Si.
(Alumni UNPAS & Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan)
Menjadi Menteri Perindustrian RI
3.Prof. Atif Latifulhayat, S.H., LLM., Ph.D.
(Ketua Prodi Program Doktor Ilmu Hukum UNPAS)
Menjadi Wamen Pendidikan Dasar & Meneng
4. Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurrahman
(Pini Sepuh Paguyuban Pasundan)
Menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional sekaligus Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP)
Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H.M Didi Turmudzi M.Si menyebutkan, keempat tokoh Paguyuban Pasundan tersebut menjadi kebangaan untuk Paguyuban Pasundan dan umumnya masyarakat Sunda, Jawa Barat.
“Kemenangan Presiden Prabowo memang bukan karena tingginya pemilih beliau di Jawa Barat, melainkan kemenangan Bangsa Indonesia,” jelasnya.
Prof Didi menilai keterwakilan sosok orang Sunda di Kabinet Pak Prabowo sebetulnya cukup mewakili Sunda.
“Bahkan jumlahnya cukup banyak jika dibanding sebelumnya, jadi orang Sunda yang ada dikabinet sudah cukup mewakili dari Sunda,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bergabungnya keempat tokoh di lingkungan Paguyuban Pasundan tidak hanya mewakili Kesundaan, namun mewakili rakyat Indonesia,
“Dan mereka terpilih lebih karena karena kemampuan dan kualitas dirinya,” tuturnya.
Jadi dikatakan Prof Didi, meski mereka tidak berbicara secara terbuka jika mereka urang Sunda,
“Namun saya yakin nuraninya merasa jika mereka mewakili orang Sunda untuk Indonesia. Karena membangun Sunda karena membangun Indonesia,” tuturnya.
Pelantikan Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman
Sementara itu, hari ini Presiden Prabowo Subianto, melantik Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional sekaligus Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman.
Seperti dikutip dari antara, Dudung menjelaskan tugas-tugas yang diembannya usai dilantik Presiden Prabowo Subianto.
“Tentunya pertahanan ini tidak serta merta berkaitan dengan alutsista ya. Biasanya pertahanan itu, pertahanan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan,” kata Dudung mengawali penjelasannya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan Presiden Prabowo memiliki begitu banyak pekerjaan lain sehingga dirinya sebagai Penasihat Khusus Presiden sekaligus Ketua KKIP akan memberikan masukan kepada presiden
tentang perkembangan situasi, termasuk dengan elemen-elemen lain yang berkepentingan, seperti Kementerian Pertahanan maupun badan-badan lainnya,
tentang situasi yang berkembang, baik di luar maupun dalam negeri.
Dudung menyampaikan beberapa fokus persoalan pertahanan yang ingin dikerjakan, antara lain perkembangan situasi di Lebanon,
termasuk negara-negara lain yang ada keterlibatan pasukan TNI sebagai pasukan perdamaian.
Ia juga akan memprioritaskan masalah pertahanan di Papua.
Mengenai industri pertahanan, Dudung selaku Ketua KKIP menerima pesan khusus dari Presiden Prabowo untuk mengecek kondisi alutsista
yang ada di tanah air serta keberadaan industri-industri pertahanan nasional guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan dan juga TNI. (*/tie)