CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 20 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Sepak Bola: Awas Garuda di Tebas Samurai Biru

Hanna Hanifah
15 November 2024
Timnas

Timnas Indonesia. (Foto: PSSI)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT
Dosen Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan Dpk FH UNPAS, Firdaus Arifin. (foto: pasjabar)

Oleh: Firdaus Arifin, Dosen YPT Pasundan Dpk FH Unpas (Penikmat Sepak Bola)

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Malam ini, sepak bola di kawasan Asia kembali diramaikan oleh laga yang tak sekadar soal perebutan poin, melainkan pertaruhan mental dan kredibilitas di kancah internasional: Indonesia kontra Jepang. Di atas kertas, Jepang mungkin jauh lebih unggul, dengan segudang pengalaman di turnamen internasional, kualitas pemain, dan kedalaman taktik yang teruji. Namun, Garuda datang dengan semangat yang tak bisa dianggap remeh. Apakah Garuda hanya akan menjadi korban tebasan Samurai Biru, atau justru mampu memberi kejutan?

Samurai Biru

Berbicara soal tim nasional Jepang, kita tidak bisa lepas dari kekuatan utamanya: presisi. Samurai Biru bukanlah tim yang bermain dengan pola serangan yang hanya mengandalkan satu-dua pemain bintang. Sebaliknya, mereka mengandalkan kolektivitas, di mana setiap pemain memahami tugas dan tanggung jawabnya dengan sangat baik. Ini bukan hasil instan, melainkan buah dari latihan intensif dan disiplin yang sudah dibentuk sejak usia dini. Sistem sepak bola Jepang telah membangun generasi pemain yang tidak hanya mahir dalam teknik dasar, tapi juga dalam pemahaman taktik permainan.

Jepang dikenal sebagai tim yang berani mengambil inisiatif menyerang, meski lawan mereka lebih defensif sekalipun. Dengan kecepatan dan ketepatan yang dimiliki, mereka bisa mendikte permainan sejak menit awal. Tantangan bagi Indonesia adalah bagaimana membendung gempuran ini tanpa terjebak pada tekanan yang justru melemahkan pertahanan. Jepang punya kecenderungan untuk terus menekan lawan sampai mereka menemukan celah. Bagi tim yang kurang disiplin, permainan Jepang bisa menjadi bencana. Tapi bagi yang siap bertahan dan menunggu momen, Jepang bisa dijadikan sasaran balik yang menyakitkan.

Baca juga:   Teknik Mesin Unpas Jadi Tuan Rumah Musda BKS-TM se-Indonesia

Garuda di Bawah Tekanan

Banyak yang berpendapat, menghadapi tim seperti Jepang, strategi yang paling masuk akal adalah bertahan total dan menunggu peluang serangan balik. Namun, pendekatan semacam ini ibarat bermain dengan api. Bertahan total melawan Jepang berisiko besar karena mereka akan terus menguasai bola dan mempersempit ruang, memaksa tim bertahan melakukan kesalahan kecil yang dapat berujung gol. Jika Indonesia ingin keluar dari tekanan Jepang, Garuda harus bisa menyeimbangkan permainan. Bukan sekadar bertahan, tetapi juga menekan Jepang pada momen yang tepat.

Para pemain di lini tengah harus mampu menahan gempuran Jepang, memotong aliran bola, dan memberikan dukungan bagi pemain sayap yang cepat. Dalam transisi dari bertahan ke menyerang, Indonesia memiliki peluang untuk mengejutkan Jepang, terutama jika bisa memanfaatkan kecepatan pemain sayap untuk menyergap lini pertahanan yang ditinggalkan Jepang saat mereka terlalu maju. Namun, ini membutuhkan koordinasi yang baik antar pemain, serta komunikasi yang kuat agar setiap pemain tahu kapan saatnya menahan dan kapan saatnya menyerang.

Mentalitas

Melawan tim kuat seperti Jepang, faktor psikologis memainkan peran besar. Banyak tim yang mentalnya runtuh sebelum pertandingan dimulai, hanya karena terpana oleh reputasi lawan. Ini yang harus dihindari oleh para pemain Garuda. Jepang memang nama besar di sepak bola Asia, tetapi di lapangan, semua akan kembali pada siapa yang punya determinasi lebih kuat. Indonesia tidak boleh gentar, meski di atas kertas, Jepang lebih unggul dalam banyak aspek. Pelatih dan kapten tim punya peran vital di sini: menanamkan keyakinan bahwa pertandingan ini adalah kesempatan bagi Garuda untuk unjuk gigi di pentas Asia.

Baca juga:   Sidang Doktor Ilmu Sosial Pascasarjana Unpas Ariati Anomsari, Bahas Koperasi di Jawa Tengah

Selain itu, kedisiplinan dan fokus penuh selama 90 menit menjadi keharusan. Sering kali, tim-tim Asia Tenggara termasuk Indonesia tergelincir pada momen krusial akibat hilangnya fokus. Jepang adalah tim yang bisa memanfaatkan celah sekecil apapun; setiap kesalahan kecil bisa jadi mimpi buruk bagi Garuda. Pemain Indonesia perlu memiliki mentalitas baja dan mengontrol emosi dengan baik. Kesalahan dalam membaca permainan Jepang atau tergesa-gesa dalam mengambil keputusan hanya akan membuka ruang bagi Samurai Biru.

Peluang

Namun, bukan berarti Jepang tidak bisa dikalahkan. Meski disiplin dan kuat dalam kolektivitas, mereka punya kelemahan, terutama saat terlalu asyik menyerang. Ketika Jepang menyerang dengan intensitas tinggi, mereka cenderung meninggalkan ruang di lini belakang. Ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia, terutama jika mampu memanfaatkan pemain-pemain cepat di lini depan untuk melakukan serangan balik yang mematikan. Kunci sukses di sini adalah kecepatan dan akurasi dalam transisi, di mana pemain bisa segera beralih dari mode bertahan ke menyerang dalam hitungan detik.

Jepang biasanya mendominasi penguasaan bola, sehingga Indonesia harus cerdas dalam mengatur tempo dan menguasai bola pada momen-momen penting. Menyadari bahwa peluang tak akan datang banyak, Indonesia harus sangat efektif. Begitu ada kesempatan, setiap peluang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Mencetak gol di awal atau setidaknya menguasai permainan selama beberapa menit pertama dapat mengganggu mental Jepang, dan memberikan Garuda keuntungan psikologis yang signifikan.

Baca juga:   Bowo Mahasiswa FEB Unpas Ingin Mampu Bersaing dan Unggul

Harga Diri

Apakah Indonesia akan selamat dari tajamnya tebasan Samurai Biru, atau justru berhasil memutarbalikkan prediksi? Semuanya tergantung pada kesiapan mental, taktik yang matang, dan kedisiplinan pemain di lapangan. Pertandingan ini bukan soal menang atau kalah, melainkan soal menunjukkan karakter Garuda yang tangguh dan tak mudah goyah. Jika Garuda bisa bertahan tanpa terjebak pada tekanan dan berhasil mengejutkan Jepang dengan serangan balik yang cepat dan efektif, bukan tidak mungkin kita akan melihat hasil yang mengejutkan.

Sepak bola adalah tentang momen, dan Garuda harus siap merebut momen tersebut. Laga ini akan menjadi panggung pembuktian sejauh mana sepak bola Indonesia telah berkembang dan seberapa besar semangat yang mereka miliki. Jepang boleh datang sebagai favorit, tapi Garuda datang dengan harga diri dan tekad yang tak kalah besar.

Kita nantikan apakah Garuda akan terbang tinggi atau akhirnya harus tunduk pada ketajaman Samurai Biru. Yang pasti, ini bukan hanya soal kemenangan di lapangan, tapi juga soal menunjukkan pada Asia bahwa Garuda siap bersaing, siap bertarung, dan siap membuat kejutan. (han)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Hanna Hanifah
Tags: laga sepak bolaOpinisepak bolaunpas


Related Posts

UU ITE Dan Ancaman Kebebasan Akademis
HEADLINE

UU ITE Dan Ancaman Kebebasan Akademis

19 Mei 2025
MPBSI Pascasarjana Unpas
HEADLINE

MPBSI Pascasarjana Unpas Tingkatkan Kompetensi Guru Lewat Pelatihan

17 Mei 2025
unpas
PASPENDIDIKAN

Dosen FEB Unpas: Investasi Emas Tetap Menarik, Tapi Perlu Diversifikasi

15 Mei 2025

Recommended

PKKMB Unpas 2021/2022 Momentum Akselerasi Kebangkitan di Masa Pandemi

PKKMB Unpas 2021/2022 Momentum Akselerasi Kebangkitan di Masa Pandemi

4 tahun yang lalu
Ini Lho Pentingnya Paham Mitigasi Bencana

Ini Lho Pentingnya Paham Mitigasi Bencana

4 tahun yang lalu

Rencana Persib Jelang Bergulirnya Liga 1

6 tahun yang lalu
Penjabat Wali Kota Bandung Ajak ASN Tingkatkan Kinerja

Penjabat Wali Kota Bandung Ajak ASN Tingkatkan Kinerja

3 bulan yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Bagnaia Tantang Marquez di MotoGP Thailand 2025
HEADLINE

Pernat: Bagnaia Masih Aman di Ducati

19 Mei 2025

www.pasjabar.com -- Kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025 memang jadi sorotan besar. Namun...

Arsenal Siap Beri Guard of Honour untuk Liverpool

Arsenal Runner-Up Lagi, Arteta: Mimpi Belum Padam!

19 Mei 2025
AC Milan Gagal Tampil di Eropa, Musim Suram Terulang

AC Milan Gagal Tampil di Eropa, Musim Suram Terulang

19 Mei 2025
Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

19 Mei 2025
Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

19 Mei 2025

Highlights

Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

Guru Besar FK Unpad Kritik Menkes Lewat Maklumat Padjadjaran

Inter Gagal Menang, Juara Serie A Bisa Ditentukan Lewat Playoff

DPKP Bandung Pangkas Pohon Antisipasi Musim Hujan

Gol Telat Villarreal Akhiri Rekor Tak Terkalahkan Barcelona

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.