BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Selena Gomez baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengalami masalah pencernaan yang disebut Small Intestinal Bacterial Overgrowth (SIBO).
SIBO yaitu pertumbuhan bakteri berlebihan di usus kecil. Hal ini disampaikan melalui komentar di sebuah unggahan TikTok, meskipun unggahan tersebut akhirnya dihapus.
Dokter spesialis penyakit dalam, Dr. Rudolph Bedford, menjelaskan bahwa gejala utama SIBO adalah perut kembung dan membesar.
“Yang mungkin terjadi adalah merasa kembung dan perutnya membesar karena penumpukan gas dalam sistem tubuhnya,” ujar Bedford, yang bekerja di Providence Saint John’s Health Center di Santa Monica, California, dilansir dari Antara.
Ia menambahkan, “SIBO adalah pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam usus.”
Bedford menjelaskan bahwa tubuh manusia memiliki lebih dari 10 triliun bakteri yang berperan penting dalam proses pencernaan.
Namun, jika bakteri ini tumbuh terlalu banyak, mereka dapat mengganggu proses tersebut.
“Pertumbuhan berlebihan berbagai spesies bakteri ini dapat menyebabkan diare atau gangguan penyerapan vitamin tertentu,” katanya.
Gejala lainnya termasuk nyeri perut, sembelit, penurunan berat badan, dan mal-absorpsi lemak. Selain itu, tinja penderita SIBO mungkin tampak berminyak.
Menurut Bedford, penyebab SIBO belum sepenuhnya dipahami, tetapi dapat dikaitkan dengan gangguan motilitas usus, pola makan, stres, atau penggunaan obat-obatan.
Kondisi medis tertentu seperti lupus, diabetes, atau terapi imunosupresif juga meningkatkan risiko.
“Selena Gomez pernah menjalani transplantasi ginjal, dan saya yakin dia mengonsumsi berbagai obat imunosupresif untuk mencegah penolakan ginjal,” ujar Bedford.
“Dia juga menderita lupus, dan saya yakin dia mengonsumsi berbagai obat imunosupresif, yang akan membuatnya lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri berlebih dalam sistem tubuhnya,” tambahnya.
Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan SIBO, terdapat berbagai metode untuk mengelola gejalanya.
“Kunci dalam menangani SIBO adalah berusaha menghilangkan atau mengurangi spesies bakteri yang sangat mengganggu,” kata Bedford.
Antibiotik seperti Xifaxan dan Neomycin sering digunakan untuk meredakan gejala, sementara diet rendah FODMAP dapat diterapkan dalam jangka pendek.
“Diet rendah FODMAP adalah rencana makan sementara yang menghilangkan gula tertentu yang dapat menyebabkan gangguan usus,” jelas Bedford.
Selain itu, produk herbal, probiotik, dan makanan fermentasi seperti kimchi dan kefir dapat membantu mengurangi gejala. (han)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Polres Garut memastikan arus lalu lintas di jalur alternatif Bandung-Garut, wilayah Kamojang,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para sponsor…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Banjir yang melanda di Kabupaten Bandung sejak Rabu, 20 November hingga Minggu…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak…