BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dunia nyata vs Dunia maya, itulah subtema yang diangkat untuk penerbitan majalah Bara Zine edisi pertama dari kepengurusan HMBSI Abhinaya tahun ini.
Bara Zine Indonesia sendiri dibentuk sesederhana mungkin dengan tujuan untuk mewadahi mahasiswa, khususnya di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Agar ide ataupun karya yang dimiliki mahasiswa bisa diapresiasi dan didokumentasikan dalam bentuk majalah atau yang sering disebut zine.
“Bara Zine Indonesia ini sebetulnya sudah beberapa tahun belakangan aktif diadakan, namun setelah berganti kepengurusan, ini baru terbitan pertama. Insyaallah akan membuka kontributor lagi di terbitan kedua pada bulan Januari sampai Februari,” pungkas Siti Nur Padilah selaku Pimpinan Redaksi.
Pada tanggal 16 Desember 2024, Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia resmi mengeluarkan terbitan pertama Bara Zine Indonesia di tahun ini.
Majalah Zine Indonesia ini boleh diikuti oleh siapa saja dan menerima pengiriman karya dalam berbagai bentuk.
Secara lebih spesifik, karya yang dikirim bisa berupa ilustrasi atau komik, cerita pendek, puisi, resensi (buku, musik, atau lainnya), hingga esai.
Kontributor majalah satu ini tidak hanya terbatas pada mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia saja, melainkan terbuka juga untuk umum.
Sebelum diterbitkan ke media cetak, Bara Zine perlu melalui serangkaian proses terlebih dahulu.
“Proses penerbitan berawal dari membuka kontributor, pemilihan karya, penyuntingan dari tim editor, pembuatan desain dan layout, hingga proses finalisasi,” jelas Pimpinan Redaksi Bara Zine mengenai tahapan penerbitan karya.
Seperti yang dikatakan oleh Pimpinan Redaksi, Bara Zine ini belum pernah berkolaborasi dengan program kerja lain. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan akan berkolaborasi di masa mendatang.
Karya Mahasiswa
Pada terbitan pertama di tahun 2024 ini, terkumpul sebanyak 30 karya dari mahasiswa dan pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau yang kerap disebut HMBSI.
Tak bisa dipungkiri, dalam proses penerbitan Bara Zine ini terdapat beberapa kendala.
Di antaranya, bertepatan dengan program kerja lainnya yang membuat fokus pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMBSI) terbagi, sehingga membutuhkan waktu lebih banyak untuk proses penerbitannya.
Menurut Usi Landari selaku Steering Committee di majalah ini, dirinya merasa bangga atas antusiasme para kontributor.
“Saya sebagai SC (Steering Committee), sangat terharu dan bangga atas antusias kontributor dalam mengirim karyanya. Walaupun ada beberapa yang bilang kalau tema yang diangkat kali ini susah. Tetapi saya bersyukur karena tidak sedikit orang yang mau mengirimkan karyanya yang sangat luar biasa. Saya berterima kasih atas partisipasi kontributor karena telah mendukung zine ini,” ungkapnya.
Usi juga berharap agar zine ini ke depannya bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas, bukan hanya sekadar mahasiswa Unpas saja.
Ia juga berharap semakin banyak kontributor yang mengirimkan karyanya.
“Terima kasih sudah turut berkarya dalam Bara Zine Indonesia. Semoga hasil dari majalah terbitan pertama ini tidak mengecewakan,” tutur Siti Nur Padilah menutup wawancara. (arsy/reina)