WWW.PASJABAR.COM — Kekalahan di Derby Manchester menambah derita Manchester City. Eks pemain top Thierry Henry mengatakan, keputusan Pep Guardiola pantas dipertanyakan.
Guardiola bisa dibilang invincible menyusul kesuksesannya sejak membesut Man City pada musim panas 2016. Namun, untuk kali pertama selama hampir satu dekade, the Citizens mengalami kemunduran.
Man City baru saja menerima kekalahan kelimanya dalam tujuh pertandingan Premier League terakhir setelah dibekap Manchester United 1-2.
Dengan kekalahan itu, Man City gagal kembali ke papan atas klasemen usai mengoleksi 27 poin, selisih sembilan poin dari Liverpool di puncak.
Tidak sedikit yang mengira Erling Haaland dkk akan kesulitan bersaing, atau bahkan sudah keluar dari bursa kandidat juara.
Henry menilai keterpurukan Manchester City ikut dipengaruhi dengan kepergian beberapa pemain topnya.
Selepas dominasi yang membuahkan treble di 2022/23, si Biru Langit melepas pemain-pemain produktif seperti Riyad Mahrez, Julian Alvarez, serta pemain berbakat Cole Palmer.
Situasi semakin sulit bagi Man City karena pemain-pemain macam Kevin de Bruyne sempat mengalami cedera panjang sehingga membatasi kontribusinya.
“Kita semua tahu, sekarang untuk kali pertama dan kita boleh mengatakannya, bahwa kita bisa mempertanyakan keputusan-keputusan dia karena melepas Cole Palmer, Riyad Mahrez, Julian Alvarez,” ucap mantan bintang Arsenal dan Barcelona itu dalam program acara Sky Sports.
“Ilkay Guendogan memang kembali, tapi dia bukan Guendogan yang sama yang mencetak 17 gol di musim lalu. Anda kehilangan gol-gol itu. Erling Haaland mencetak gol-gol yang sama, hanya sedikit kurang daripada musim pertamanya tapi dia melakukan apa yang dia lakukan seperti biasanya.”
“Saya melihat dia beberapa kali melewatkan peluang bagus di setiap musim, tapi di mana gol-gol Mahrez, Alvarez, atau Kevin de Bruyne, Guendogan — di mana gol-gol itu?” Thierry Henry menambahkan.
Pep Guardiola sendiri belum lama ini telah meneken kontrak baru yang akan menahannya di Manchester City sampai 2027.