HEADLINE

Mendiktisaintek: Pendidikan Kunci Cegah Radikalisme dan Terorisme

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam mencegah radikalisme dan terorisme.

Dalam pidatonya pada peluncuran buku seri Tercerahkan dalam Kedamaian di Jakarta, Jumat (19/12/2024), dilansir dari Antara, ia menyatakan, “Saya percaya bahwa pendidikan memainkan peran fundamental dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap pengaruh radikalisme dan terorisme.”

Menurut Satryo, pendidikan merupakan alat paling ampuh untuk meningkatkan kesadaran, memperkuat nilai toleransi dan inklusif. Serta menumbuhkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.

Peluncuran buku seri yang digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diapresiasi sebagai tonggak penting dalam melawan radikalisme.

Dua buku dalam seri tersebut, yakni “Secercah Kisah Mantan” dan “Menggali Akar Radikal Terorisme di Indonesia”, menjadi referensi untuk memahami akar masalah radikalisme dan terorisme berdasarkan pengalaman mantan pelaku.

“Buku-buku ini tidak hanya merefleksikan analisis mendalam terhadap sumber-sumber radikalisme. Tetapi juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi dan pihak terkait dalam mewujudkan Indonesia yang bebas dari radikalisme dan terorisme,” ujar Satryo.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan kedamaian yang berkelanjutan.

“Saya mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung langkah-langkah strategis. Dalam pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta pengembangan kebijakan yang berorientasi pada upaya pencegahan terorisme,” tambahnya.

Buku seri “Tercerahkan dalam Kedamaian” adalah hasil kajian mendalam terhadap 15 buku yang sering dirujuk oleh pelaku tindak pidana terorisme.

BNPT bekerja sama dengan akademisi, peneliti, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk menyusun kontranarasi terhadap buku-buku tersebut.

Buku ini tersedia dalam bentuk fisik maupun digital dan dapat diakses melalui Google Play Book.

Peluncuran ini diharapkan menjadi momentum strategis. Untuk memperkuat sinergi antara berbagai pihak dalam memerangi ideologi radikal.

“Kami yakin buku ini akan menjadi referensi penting bagi akademisi, praktisi, dan masyarakat luas dalam memahami dan mengatasi radikalisme,” tutup Satryo. (han)

Hanna Hanifah

Recent Posts

Dukungan Alumni dan Semangat Kebersamaan di UNPAD Endowment Fundraising 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM—Universitas Padjadjaran (UNPAD) kembali menjadi saksi solidaritas luar biasa dari para alumninya dalam acara…

2 jam ago

Gajah Perang Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024

WWW.PASJABAR.COM -- Pertandingan antara Thailand vs Kamboja digelar Jumat (20/12/2024) malam WIB. Dalam laga ini…

3 jam ago

Timnas Malaysia Tersingkir dari Piala AFF 2024

WWW.PASJABAR.COM -- Timnas Malaysia bermain imbang 0-0 dengan Singapura di laga pamungkas Grup A ASEAN…

3 jam ago

Cerita Bersejarah Timnas Indonesia vs Filipina

WWW.PASJABAR.COM -- Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024 mengandung cerita bersejarah tersendiri.…

4 jam ago

IKANO UNPAD Himpun Rp350 Juta dalam UNPAD Endowment Fundraising 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM— Sebagai wujud kecintaan dan kepedulian terhadap almamater, Ikatan Alumni Notariat Universitas Padjadjaran (IKANO…

4 jam ago

Satu Pemain Abroad Tersedia untuk Perkuat Indonesia

WWW.PASJABAR.COM -- Dalam laga penentuan melawan Filipina untuk lolos ke semifinal ASEAN Cup (Piala AFF)…

5 jam ago