WWW.PASJABAR.COM — Lini pertahanan Manchester United sedang rapuh, bahkan lawan bisa mencetak gol Olimpico. Dalam satu minggu ini Manchester United dua kali kebobolan dari gol sepak pojok langsung atau gol Olimpico.
Olympic goal alias gol Olimpico sangat jarang terjadi dalam pertandingan sepakbola. Gol ini langka karena dicetak langsung dari tendangan sudut.
Olympic goal sudah ada sejak 100 tahun lalu saat Argentina bentrok dengan juara Olimpiade 1924, Uruguay. Pemain Tim Tango, Cesareo Onzari, mencetak gol dari sepak pojok.
Gol Onzari itu kemudian beken dikenal sebagai ‘Olympic goal’, lantaran berhasil membobol gawang Uruguay selaku juara Olimpiade. Nama itu selanjutnya dipakai hingga sekarang.
Gol Olimpico biasanya terjadi karena ketidaksengajaan atau kebetulan. Namun tidak sedikit juga pemain yang sengaja memanfaatkan kelengahan lini belakang lawan, khususnya posisi kiper yang tidak tepat.
Manchester United jadi salah satu tim yang merasakan kebobolan dari sepak pojok langsung. Tidak hanya sekali, Setan Merah kejebolan gol Olimpico dua kali dalam tempo sepekan!
Olympic goal pertama kali jadi momok MU saat bersua Tottenham Hotspur di Carabao Cup pada 20 Desember 2024. Gawang Andre Onana dikoyak gol sepak pojok langsung Son Heung-min pada menit ke-88.
Satu pekan berselang, MU kembali jadi mangsa Olympic goal. Kali ini giliran Matheus Cunha yang melakukannya dalam kemenangan Wolverhampton Wanderers 2-0 atas MU di Premier League.
Cunha mengakui dirinya sengaja menembak bola sepak pojok langsung ke gawang MU. Dia sempat mencobanya di babak pertama, tapi bisa diantisipasi Andre Onana cs.
“Saya menembaknya, kami berlatih untuk tendangan itu. Pada percobaan kedua saya beruntung dan bisa mencetak gol,” kata Cunha soal Olympic goal yang dibuatnya ke gawang MU, dikutip dari BBC.