Oleh: Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan (Korporatokrasi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebuah dunia di mana segelintir entitas memiliki kendali atas hampir semua aspek kehidupan kita—dari pekerjaan hingga kebijakan pemerintah, dari kebijakan ekonomi hingga perang. Dunia ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, tetapi sebenarnya inilah realitas dari “korporatokrasi,” sebuah istilah yang mengacu pada kolusi antara korporasi besar, bank internasional, dan pemerintah yang korup. Di balik layar, mereka menjalankan permainan besar yang memperkaya segelintir orang, sementara mayoritas manusia tetap terjebak dalam kemiskinan dan ketidakberdayaan.
Korporasi multinasional adalah salah satu pilar utama korporatokrasi. Mereka adalah raksasa yang melintasi batas negara, mengejar keuntungan tanpa peduli dengan dampak sosial atau lingkungan yang mereka timbulkan. Contoh nyata dari kekuatan destruktif ini dapat dilihat pada perusahaan minyak besar di Ekuador. Perusahaan-perusahaan ini mengeksploitasi sumber daya alam hutan hujan, meninggalkan kerusakan lingkungan yang tak terbayangkan, sambil hanya menyisakan sedikit untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Dari setiap $100 minyak mentah yang dihasilkan, hanya $250 yang dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, sementara sebagian besar keuntungan dibawa pulang ke negara asal korporasi.
Bank internasional, yang sering kali berkolusi dengan bank sentral, menjadi pilar kedua dari korporatokrasi. Mereka menawarkan pinjaman kepada negara-negara berkembang dengan syarat-syarat yang tampaknya menguntungkan, tetapi sebenarnya dirancang untuk memerangkap negara-negara tersebut dalam lingkaran utang yang tidak pernah berakhir. Misalnya, di banyak negara Afrika, pinjaman yang awalnya dimaksudkan untuk pembangunan infrastruktur berubah menjadi beban utang yang menguras sumber daya negara, memaksa mereka untuk terus berutang demi membayar bunga. Sebagian besar keuntungan ini, tentu saja, mengalir kembali ke bank-bank internasional tersebut, memperkaya segelintir elit global.
Pilar ketiga dari korporatokrasi adalah pemerintah korup yang bekerja sama dengan korporasi dan bank untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Pemerintah-pemerintah ini sering kali dipimpin oleh individu-individu yang lebih peduli dengan kekayaan pribadi daripada kesejahteraan rakyatnya. Contoh tragis dari kolusi ini terjadi di Panama pada era Jenderal Omar Torrijos. Torrijos, yang menolak tunduk pada kekuasaan korporasi Negara Adidaya, akhirnya digantikan oleh Manuel Noriega, seorang diktator yang lebih mudah dikendalikan oleh kepentingan-kepentingan korporat Negara Besar tersebut. Setelah Noriega tidak lagi berguna, ia pun disingkirkan, menunjukkan betapa mudahnya korporatokrasi mengganti pemimpin yang tidak sesuai dengan agenda mereka.
Korporatokrasi adalah mesin uang global yang berjalan dengan tiga pilar utamanya: korporasi multinasional, bank internasional, dan pemerintah korup. Melalui contoh-contoh nyata yang diuraikan di atas, kita dapat melihat betapa kuatnya cengkeraman mereka terhadap negara-negara berkembang dan bagaimana mereka mengarahkan aliran kekayaan global ke kantong-kantong elit, sambil meninggalkan mayoritas populasi dunia dalam kemiskinan. Memahami struktur ini adalah langkah pertama menuju perlawanan dan upaya untuk menciptakan sistem global yang lebih adil dan manusiawi. Dalam kondisi seperti ini telah hadir sosok pahlawan Jenderal Prabowo Subianto memimpin bangsa ini untuk survive. Selamat berjuang Pak Jenderal menjalani Qadarullah. Aamiin. (han)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebuah monumen keselamatan yang unik dan kreatif telah resmi dibangun di persimpangan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo bersama Wakil Menpora Taufik Hidayat…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, meresmikan monumen keselamatan di Padalarang, Kabupaten Bandung…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) telah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukajadi, Kota Bandung, mulai mendistribusikan makan bergizi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan kronis dalam metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Penyakit…