BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Penataan kawasan bawah jembatan Jalan Prof. Mochtar Kusumaatmadja (Pasupati) di Kota Bandung menjadi fokus utama dalam pertemuan tindak lanjut arahan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, pada Selasa (31/12/2024).
Dalam kesempatan itu, disepakati rencana penataan enam zona yang akan dikembangkan untuk menciptakan ruang publik modern dan inklusif bagi masyarakat Bandung.
Herman menjelaskan bahwa kawasan tersebut akan memiliki berbagai fungsi, mulai dari taman parkir yang dikerjakan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Bandung hingga area kegiatan ketangkasan yang pelaksanaannya didukung oleh Bank BJB.
Selain itu, taman bermain anak akan dibangun oleh salah satu pengusaha lokal, dan Herman mengajak lebih banyak pengusaha untuk turut serta mendukung proyek ini.
“Insyaallah, nanti pengusaha lainnya akan bahu-membahu untuk pekerjaan yang lain,” ungkapnya.
Fasilitas Lainnya
Kawasan tersebut juga akan dilengkapi fasilitas olahraga yang pengerjaannya dipimpin oleh Disperkim Kota Bandung.
Sementara itu, proyek mural terbesar di dunia akan diwujudkan di bawah Jembatan Pasupati dengan bentang sepanjang 300 meter dan lebar 33 meter.
Proyek ini melibatkan seniman Kapten Jon Pasopati bersama tim seniman lainnya, dengan koordinasi oleh Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat.
“Tentu bahu-membahu dengan seniman yang lainnya dan koordinatornya dari Dinas SDA Jabar,” ujar Herman.
Selain itu, penataan warung dan fasilitas pendukung di kawasan ini juga difokuskan untuk mendorong perekonomian warga.
Bank BJB akan memberikan dukungan berupa akses permodalan bagi para pelaku usaha kecil.
Herman menekankan bahwa seluruh program ini mencerminkan semangat kolaborasi dan gotong royong di antara berbagai pihak.
“Semua ini adalah bentuk konkret dari gotong royong, sarendek sabobot sapihanean,” tegasnya.
Ia juga menuturkan bahwa proyek penataan ini tidak hanya bertujuan mempercantik Kota Bandung. Tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemberdayaan komunitas.
“Tentu semua ini akan dibalut dengan pemberdayaan masyarakat oleh social engineering,” jelasnya.
Target penyelesaian penataan kawasan enam zona tersebut adalah April 2025.
Herman berharap transformasi kawasan bawah Jembatan Pasupati ini dapat menjadi ikon baru Kota Bandung yang memberikan manfaat nyata bagi warganya. (*/han)